REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) kembali mengingatkan pentingnya mengantisipasi aliran dan kelompok-kelompok terorisme di beberapa daerah. BNPT bahkan memastikan, ideologi teroris ini tidak lagi berkumpul pada satu komunitas tertentu. Tetapi sudah menyebarkan paham mereka hingga ke dunia maya.
Deputi I BNPT, Mayjen TNI Agus Surya Bakti mengatakan, sudah memblokir lebih dari 20 laman web yang menyebarkan paham terorisme di dunia maya. "Mereka sudah merambah ke dunia maya dan menyebarkan cara-cara teror, seperti merakit bom," ujarnya dalam acara pembentukan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Jawa Timur di Surabaya, Kamis (21/3).
Selain itu, tambah dia, kelompok teroris ini juga menggunakan dunia maya untuk aksi penggalangan dana mereka. BNPT, jelas dia, sudah mengindikasi adanya model multilevel marketing (MLM) di dunia maya dengan penggalangan dana untuk aksi teror di beberapa wilayah seperti di Poso, Palembang, dan sebagainya. "Mereka mampu menghimpun donasi sebesar Rp 8 miliar, tapi upaya penggalangan dana ala MLM di Medan itu akhirnya dapat dicegah aparat penegak hukum. Jadi, para teroris sudah memanfaatkan jaringan internet untuk beraksi," katanya.
Karenanya, BNPT bersama Kementerian Kominfo saat ini telah bekerjasama melakukan pemblokiran berbagai halaman web yang diduga memiliki kaitan erat terhadap paham terorisme tersebut. Paham terorisme ini, kata dia, bukan semata mengarah ke ideologi aliran agama tertentu. Di Indonesia ada enam paham kelompok radikal yang berpotensi menyulut aksi terorisme. Yakni radikal gagasan, radikal milisi, radikal separatisme, radikal premanisme, radikal teroris, dan radikal lainnya.
Direktur Deradikalisasi BNPT, Irfan Idris mengajak semua elemen masyarakat untuk peduli dan sensitif terhadap isu terorisme ini. Karena, penanggulangan aksi terorisme tidak bisa dilakukan oleh pemerintah semata. Melainkan diperlukan partisipasi aktif dari berbagai komponen bangsa untuk ikut serta dalam upaya pencegahan aksi kelompok terorisme sosial di masyarakat.