REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Australian Agency International Development (AusAid), melatih sejumlah bidan di perbatasan Indonesia-Timor Leste di Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) Nusa Tenggara Timur (NTT) tentang 'information technology' (IT), Kamis (21/3).
Koordinator program IT, Stefanus Bere, mengatakan pelatihan ini merupakan bentuk pembelajaran dan perhatian pemerintah dan NGO untuk membekali pengetahuan bagi para bidan yang bertugas di batas negara dalam bidang teknologi IT.
Artinya, pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh dari hasil pelatihan itu bisa dimanfaatkan bagi setiap bidan untuk membantu memantau kesehatan ibu dan anak melalui media online.
Dengan begitu, upaya untuk mendukung dan menekan angka kematian ibu dan bayi melahirkan dalam mendukung program KIA di provinsi kepulauan itu bisa berjalan maksimal.
Menurutnya, penguasaan IT dalam memantau fungsi dan tugas bidan dalam kaitan dengan KIA, akan mendukung kinerja pelaksanaan tugas dan fungsinya tersebut.
"Penguasaan IT sudah menjadi kebutuhan, dan akan membantu meningkatkan kinerja para bidan," katanya di Kupang, Kamis (21/3).
Dikatakan Stefanus, pelatihan IT yang dilakukan tersebut melibatkan 52 orang bidan pengelola KIA di 26 puskesmas di Kabupaten Timor Tengah Utara.
Stefanus berharap hasil dari pelaksanaan pelatihan itu akan memudahkan pekerjaan para pengelola KIA di puskesmas dengan lebih mudah, cepat dan tepat, dalam memberikan laporan perkembangan KIA di wilayah tugasnya.
"Selama ini laporan dilakukan secara manual sehingga selalu terlambat. Jadi kami harapkan dengan menggunakan IT kerja para pengelola KIA bisa lebih mudah dan cepat untuk dilaporkan," katanya mengakhiri.