Selasa 19 Sep 2023 07:41 WIB

Tiga Puluh Dua Lulusan Kebidanan UMJ Ucap Janji Sarjana

Ketua Prodi Kebidanan UMJ sebut kelulusan tahun ini capai 82 persen

Program Studi Kebidanan Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta (FKK UMJ) menggelar acara Ucap Janji Sarjana Kebidanan di Auditorium dr Syafri Guricci FKK UMJ, Senin (18/9/23).
Foto: Dok UMJ
Program Studi Kebidanan Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta (FKK UMJ) menggelar acara Ucap Janji Sarjana Kebidanan di Auditorium dr Syafri Guricci FKK UMJ, Senin (18/9/23).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Program Studi Kebidanan Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta (FKK UMJ) menggelar acara Ucap Janji Sarjana Kebidanan di Auditorium dr Syafri Guricci FKK UMJ, Senin (18/9/23).

Dalam acara bertajuk "Become a Professional and Islamic Midwife" itu terdapat 32 lulusan yang mengucapkan janji dipimpin oleh Ketua Program Studi Kebidanan UMJ, Hamidah, AM Kep SST, MKM. Ucap janji ini disaksikan oleh Wakil Rektor I Dr Muhammad Hadi, SKM, MKep, Dekan FKK UMJ, Dr dr Muhammad Fachri Sp P FAPSR FISR; Wakil Dekan II FKK UMJ, Dr Fatimah, SST MKM;  Wakil Dekan III FKK UMJ Dr dr Atthariq, MPH, M Med Ed; dan Civitas Akademika FKK UMJ.

Ketua Program Studi Kebidanan, Hamidah, melaporkan bahwa lulusan tahun ini mencapai angka 82 persen. "Dari tiga puluh sembilan mahasiswa, tiga puluh dua di antaranya lulus tepat waktu. Dengan sembilan mahasiswa mendapatkan predikat pujian, dua puluh dua lulusan sangat memuaskan, dan satu lulusan memuaskan, adapun rata-rata Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) lulusan mencapai 3,37," jelas Hamidah.

Dekan FKK UMJ, DR dr Muhammad Fachri, SpP FAPSR FIS, dalam sambutannya menyampaikan rasa bangga dan juga berpesan agar para lulusan sarjana kebidanan memiliki amanah baru. Amanah tersebut adalah mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang telah dimiliki secara langsung kepada masyarakat, baik di Rumah Sakit ataupun di Puskesmas. Sarjana kebidanan juga dituntut untuk memiliki modal empati.

"Menjadi sarjana kebidanan bukanlah hal yang mudah. Gelar tersebut merupakan amanah baru, di mana ada tanggung jawab, kedisplinan, kejujuran, dan komitmen," pungkas Fachri.

Pada kesempatan yang sama, Wakil Rektor I Muhammad Hadi SKM MKep, menegaskan bahwa lulusan kebidanan harus melanjutkan ke tahap profesi untuk menjadi bidan yang terampil. "Pendidikan Profesi menjadi hal yang wajib dalam dunia kesehatan, terlebih lagi jika ingin menjadi praktisi. Pendidikan profesi tidak terpisahkan, dari siklus pendidikan kalian. Dengan hal itu kita akan mendapatkan Surat Tanda Registrasi (STR) sehingga bisa melakukan aktivitas pelayanan kesehatan," jelas Hadi.

Dalam sesi lain, Afra Hadiyani, lulusan terbaik prodi kebidanan UMJ dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,76, berbagi pengalaman kuliah di UMJ dan memberikan pesan kepada para mahasiswa kebidanan untuk pandai mengelola waktu.

 "Tentunya harus terus belajar, karena tidak ada yang bisa dilakukan tanpa belajar. Saya juga menerapkan manajemen waktu yang tepat untuk bisa selalu menjalankan dua aktitas, belajar dan berorganisasi," ucap Afra.

"Saya berharap prodi kebidanan UMJ terus melangkah lebih jauh menuju unggul, untuk mencapai visi dan misinya yaitu mencetak bidan yang terampil," ucap dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement