REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono yang akrab disapa Ibas mengatakan keberhasilan berpolitik bisa dilakukan dengan menjalankan praktik berpolitik yang santun tanpa fitnah dan langkah-langkah yang kasar.
"Komitmen saya terus berada di politik, sejauh dikehendaki, masa depan saya masih panjang. Yang perlu digarisbawahi, saya jalankan doktrin politik yang diajarkan oleh Ketua Dewan Pembina, marilah berpolitik secara bersih, cerdas dan santun, beretika, bukan kasar, hitam, intrik penuh dengan berbagai isu tertentu," kata Ibas di Jakarta, Rabu (20/3) malam.
Menurut Ibas, akhir-akhir ini ia mendapat tantangan keras dalam karier politiknya melalui sejumlah isu yang menerpanya beberapa waktu belakangan ini.
Tuduhan adanya penerimaan uang, dibantah tegas oleh Ibas dan menyatakan bila selama ini diam, karena mencermati isu yang bergulir,
"Saya hargai proses demokrasi, beretika dikonfirmasi (terlebih dahulu), saya punya harga diri dan saya katakan itu semua tidak benar," ujar Ibas.
Ibas menegaskan jika telah menyangkut pencemaran nama baik maka akan menempuh jalur hukum sementara bila terkait pemberitaan yang tidak berimbang maka mekanisme pelaporan ke Dewan Pers akan ditempuh.
"Saya ukur sejauh mana isu berkembang, bukan testing water, kalau isu menyangkut prinsip hidup dan harga diri, saya akan memikirkan bagaimana menempuh jalur hukum kita tegakkan dengan berbasis hukum kalau tidak pas, ke Dewan Pers kalau menyangkut pencemaran nama baik ke jalur hukum," kata Ibas.