Selasa 19 Mar 2013 14:39 WIB

Golkar Tak Terima KPK Geledah Ruang Setya Novanto

Rep: Muhammad Akbar Wijaya/ Red: Mansyur Faqih
Nudirman Munir
Nudirman Munir

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Golkar tidak terima ruang kerja bendahara umumnya, Setya Novanto di DPR digeledeh Komisin Pemberantasan Korupsi (KPK). Menurut Golkar penggeledahan ruang kerja Setya bisa merusak citra lembaga DPR. "Di dunia, parlemen adalah rumah rakyat yang terlindung dari hal-hal yang melecehkan," kata Ketua DPP Partai Golkar, Nudirman Munir kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (19/3).

Nudirman menyangkal sikap itu sebagai penolakan untuk mendukung kerja KPK. Namun, ia meminta agar seyogyanya KPK bisa bekerja dengan tetap menjaga nama baik lembaga DPR. Karena, jika KPK terus menggeledah ruang kerja anggota DPR, maka sama saja dengan melecehkan lembaga negara. "Kalau kondisi ini berlanjut terus sama saja dilecehkan," ujarnya.

Ia pun menganggap penggeledahan ruang Setya oleh KPK tidak memiliki dasar. KPK mestinya bekerja dengan tujuan yang jelas. Dia lantas mengingatkan peristiwa penggeledahan KPK di ruang kerja Hakim Agung, Bagir Manan. 

Sama seperti penggeledahan ruang Setya Novanto, penggeledahan ruang Bagir juga dia anggap merusak citra lembaga negara. "Kalau bukti kuat sah-sah saja. Inggat tidak dulu Bagir Manan digeledah. Masa ruang ketua Mahkamah Agung digeledah. Harusnya dihargai," kata anggota Komisi III DPR tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement