REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Bogor baru menginventarisir lahan seputar lokasi pembangunan Rumah Susun Sewa Sederhana (Rusunawa) bagi PNS dan warga miskin. Kemungkinan besar Rusunawa itu akan dibangun di daerah Bogor Selatan.
"Yang paling memungkinkan ada di daerah Bogor Selatan, kami masih punya fasos/ fasum di Rancamaya, luasnya sekitar tiga hektare," kata Kepala Bappeda Kota Bogor, Hari Sutjahyo, kepada Republika, Senin (18/3).
Namun, Hari mengakui, fasos/ fasum itu belun diserahterimakan dari pihak swasta ke pihak Pemerintah Kota Bogor. Ia pun mencanangkan penyelesaian serah terima itu ditargetkan selelsai pada tahun ini.
Hari menjelaskan, program pembangunan Rusunawa yang diinisiasi Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat sudah disampaikan ke Pemerintah Kota Bogor. Namun, hingga saat ini, proses administrasi masih belum bisa dipenuhi.
"Untuk lahan, mereka meminta tiga ribu meter keatas. Tapi syarat-syarat administrasinya, seperti kesiapan lahan, masih harus kami penuhi," tuturnya.
Menurut Hari, kendala yang ditemui lantaran fasos/ fasum dimiliki Pemkot Bogor tidak ada yang seluas itu. Apabila dibangun dengan cara membebaskan lahan, menurut Hari, cara itu akan memakan banyak waktu.
"Selain itu, anggaran yang kami miliki di Pemkot Bogor juga tidak cukup untuk membebaskan lahan. Tapi program ini sudah masuk dalam perencanaan kami," ujar Hari.
Secara khusus, menurut Hari, nantinya Rusunawa yang ada di Kota Bogor akan disediakan untuk Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan warga miskin yang ada di Kota Bogor.