REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Para peneliti, akademisi, dan spesialis keanekaragaman hayati dari negara-negara Asia Pasifik menggelar konferensi selama sepekan di Banda Aceh mulai 18 Maret 2013.
"Konferensi itu difasilitasi Pemerintah Aceh, Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Darussalam, dan Fauna dan Flora Internasional serta Strategic Resources Institute," kata Rektor Unsyiah Prof Dr Samsul Rizal di Banda Aceh, Senin (18/3).
Konferensi tentang perlindungan terhadap anekaragaman hayati tropika itu diwadahi oleh The Association for Tropical Biology and conservation (ATBC) bertujuan untuk mempromosikan hasil riset, dan kesadaran pentingnya biologi tropis serta konservasi. Samsul Rizal menjelaskan bahwa konferensi itu juga untuk memajukan pendidikan biologi tropika dan konservasi.
"Pertemuan ini diharapkan dapat mendorong pembentukan, peningkatan, pemeliharaan dan aksesibilitas sarana fisik, database serta koleksi bahan biologi untuk studi bilogi tropika dan konservasi," katanya.
Aceh merupakan daerah kedua di Indonesia yang dipilih sebagai tempat konferensi. ATBC sebelumnya digelar di Xishuangbanna (Cina) pada 2012, Bangkok (Thailand) 2011 dan Bali (Indonesia) 2010.