REPUBLIKA.CO.ID, Maraknya penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS), tidak hanya menjadi masalah bagi pemerintah, tapi juga menjadi masalah bagi pengendara. Pasalnya, keberadaan PMKS seperti pengemis dan anak jalanan kerap meminta-minta uang kepada pengendara dengan cara mengetok kaca mobil, hingga membuat pengendara ketakutan.
Sulistyo (40 tahun), pengendara kendaraan pribadi di kawasan Karet Bivak, Tanahabang, Jakarta Pusat, mengakui, keberadaan PMKS tersebut sangat meresahkan, karena sering mengetok kaca mobil saat meminta-minta kepada pengendara. "Ngeri juga, karena mereka mintanya sambil ketok kaca mobil," keluhnya seperti
Kepala Seksi Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Suku Dinas Sosial Jakarta Pusat, Wanson Sinaga mengatakan, pihaknya telah berulang kali melakukan razia terhadap PMKS yang rata-rata berasal dari luar Jakarta. Menurutnya, untuk wilayah Jakarta Pusat titik rawan PMKS tersebar di antaranya di kawasan Galur, Monas, Karet Bivak Tanahabang, Senen, Gunungsahari, dan perempatan Harmoni.
"Razia rutin selalu kita lakukan dan kebanyakan mereka berasal dari luar Jakarta yang mencoba mengemis atau mengamen di Jakarta. Bulan Februari kita telah tertibkan sebanyak 27 PMKS dan hingga tanggal 5 Maret telah terjaring 13 PMKS, jadi totalnya 40 PMKS," ungkapnya.
Selain menggelar razia rutin, sambung Wanson, pihaknya juga membuka posko pengaduan dari masyarakat. Dengan laporan itu, pihaknya bisa melakukan penjangkauan langsung kepada PMKS yang dianggap mengganggu ketertiban. "Di Monas telah kita dirikan posko pengaduan PMKS. Ketika ada pengaduan dari masyarakat, akan langsung kita jemput. Seperti penyandang masalah psikis akan dijemput dan langsung kita serahkan ke Panti Sosial di Cengkareng, Cipayung, dan Kedoya," tandasnya.