Kamis 14 Mar 2013 08:26 WIB

REI Genapkan Pembangunan 104 Ribu Rumah Sederhana

Rep: Ichsan Emrald/ Red: Heri Ruslan

REPUBLIKA.CO.ID, SOLOK -- Realestat Indonesia (REI) meresmikan rumah sejahtera tapak (RST) ke-104.042 di Kabupaten Solok. Peresmian ini juga sebagai tonggak pemenuhan pembangunan 100 ribu unit RST sepanjang 2012.

''Semuanya dibangun oleh anggota REI seluruh Indonesia,'' tutur Ketua Umum DPP REI, Setyo Maharso, Rabu (12/3). Setyo mengatakan peresmian RST ini adalah yang ke empat kali setelah sebelumnya selalu diresmikan di Jawa. Pada tahun 2006 diresmikan oleh Presiden di Semarang (Jawa tengah), 2007 di Jonggol, (Jawa Barat) dan 2009 di Lamongan (Jawa Timur).

Demi pemerataan seluruh Indonesia, peresmian dilakukan di luar Pulau Jawa, tepatnya di Perumahan Nuansa Griya Arosuka, Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten Solok, Sumatera Barat.

RST di perumahan ini berjumlah 380 unit dengan harga maksimal Rp 88 juta. Pemiliknya juga menggunakan skim KPR FLPP.

Hal itu dibuktikan dengan surat keterangan/rekomendasi dari Bank BTN yang menyatakan unit rumah yang diresmikan merupakan RST dengan harga jual sesuai aturan, menggunakan KPR FLPP. Disamping itu REI juga sudah mendapatkan surat dukungan/rekomendasi dari Gubenur Sumatera Barat.

Rencananya di tahun 2013-2014 REI  mencanangkan pembangunan sebanyak 200 ribu unit RST. ''Kami berharap dan meminta kepada 2000-an anggota REI di daerah, semoga ketidakhadiran Presiden hari ini, tidak meruntuhkan semangat teman-teman REI diseluruh Indonesia untuk tetap membangun RST,'' ucap dia.

Semua dilakukan REI sebagai bukti kalau para pengusaha itu juga peduli menyediakan perumahan bagi masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah. Selama kurun waktu 4 dekade ini anggota REI diseluruh Indonesia sudah memproduksi lebih dari 3 juta unit rumah bagi MBR.

Lebih lanjut, Wakil Gubernur Sumatera Barat, Muslim Kasim mengatakan tingginya suku bunga perbankan di Sumbar menjadi kendala bagi masyarakat berpenghasilan rendah.

Saat ini kebutuhan rumah di Sumbar sebanyak 130 ribu unit. Kebanyakan dibutuhkan mereka yang memiliki penghasilan minim. Ia pun berharap perbankan bisa lebih ramah bagi para MBR.

Sementara itu, sepanjang 2012 Pemprov telah membangun 10 ribu unit. Sedangkan di 2015, targetnya sebanyak 15 ribu unit. ''Rencananya kami akan membangun di dekat lokasi perdagangan dan kampus,'' ujar dia. .

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement