Ahad 12 Feb 2023 08:19 WIB

REI Didorong Buat Bangunan Tahan Gempa di Jabar

Emil memberi peluang REI Jabar terlibat pengembangan 13 kota baru di Rebana.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus raharjo
Gubernur Jabar Ridwan Kamil saat memantau kondisi warga Jabar yang terdampak bencana gempa bumi Turki via video call (panggilan video), Kamis (9/2/2023).
Foto: Biro Adpim Jabar
Gubernur Jabar Ridwan Kamil saat memantau kondisi warga Jabar yang terdampak bencana gempa bumi Turki via video call (panggilan video), Kamis (9/2/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta kepada perusahaan real estate khususnya di Real Estate Indonesia (REI) lebih fokus membangun struktur bangunan tahan gempa. Terlebih pada bangunan tinggi di atas satu lantai yang rawan terhadap guncangan gempa.

Hal itu disampaikan Ridwan Kamil di hadapan pengurus DPD REI Jabar, pada syukuran HUT ke-51 REI, di Buana Kassiti Building Kota Bandung, Sabtu (11/2/2023). "Agar di masa depan kalau REI membangun khususnya bangunan tinggi harus memiliki struktur yang tahan gempa," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil

Baca Juga

Emil mengatakan, banyak pelajaran penting yang bisa diambil dari peristiwa gempa di Cianjur dan Turki. Diketahui pada musibah gempa di Turki banyak bangunan tinggi hancur karena tidak memiliki struktur tahan gempa.

"Kalau di Cianjur kan bangunan satu lantai tapi kalau di Turki lebih parah bangunan tinggi dan sebagainya, itu banyak yang tidak tahan gempa, mohon jadikan pelajaran," katanya.

Selain itu, kata dia, Pemprov Jabar juga akan lebih mengetatkan regulasi yang mewajibkan bangunan tahan gempa. Kang Emil akan mengecek kabupaten/kota di Jabar yang belum memiliki aturan yang mewajibkan bangunan dengan struktur tahan gempa.

"Secara regulasi kan kita sudah ya khususnya di perkotaan tapi kita akan cek selain Bandung dan Bogor kota atau kabupaten mana lagi yang belum memiliki aturan yang mewajibkan bangunan dengan struktur tahan gempa," katanya.

Di luar hal itu, Emil memberikan peluang kepada REI Jabar untuk terlibat dalam pengembangan 13 kota baru di kawasan metropilitan Rebana. Yakni, wilayah utara Jabar yang telah ditetapkan sebagai kawasan staregis dan  akan dikembangkan 13 kota baru berbasis industri.

"Akan ada 13 kota baru berbasis industri pasti di sana butuh hal yang sifatnya perumahan, rekreasi dan lainnya, silakan dieksplor. Tugas saya hanya memberikan visi, nanti yang mengeksekusinya adalah kawan-kawan dari REI Jabar," katanya.

Emil berharap, dalam momentum ulang tahun ke-51, DPD REI Jabar khususnya dapat terus menciptakan kehidupan masyarakat yang berkualitas, aman dan nyaman. "Momentum 51 tahun REI ini agar membersamai Jabar dengan kehidupan masyarakat yang berkualitas, aman dan nyaman," katanya.

Sementara menurut Ketua Real Estate Indonesia (REI) Jabar, Joko Suranto, terkait bangunan tahan gempa, sebenarnya secara ketentuan sudah ada. REI Jabar pun, memang sudah menjalankan. "Makanya saya alhamdulillah bangunan anggota REI di Cianjur yang berupa rumah itu relatif 90 persen tidak terdampak. Jadi banyaknya bangunan masyarakat," katanya.

Joko pun menyoroti terkait Undang-undang Cipta Kerja. Karena, masalah proses perizinan selalu lama. Hal itu terjadi, karena ada perubahan menjadi sistem online. "Nah sekarang ini perizinan itu jadi lama. Mungkin dari sisi SDM atau kapasitasnya. Sehingga itu menjadi lama tidak terukur dan lucunya perizinan itu enggak bisa paralel jadi harus satu persatu," katanya.

Joko mengatakan, biasanya saat memproses perizinan 6 bulan. Tapi sekarang, hampir satu setengah tahun. "Sekarang mengurus IMB juga lama. Ini kenapa ya kok menyimpang betul dari tujuan," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement