Senin 11 Mar 2013 13:39 WIB

Dahlan Iskan: Bohong Kalau Saya Tidak Ingin (Jadi Capres)

Rep: Muhammad Akbar Wijaya/ Red: A.Syalaby Ichsan
Minister of State Owned Enterprises Dahlan Iskan explains the accident during the Tucuxi test drive, in Jakarta on Tuesday.
Foto: Antara/Fanny Octavianus
Minister of State Owned Enterprises Dahlan Iskan explains the accident during the Tucuxi test drive, in Jakarta on Tuesday.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan menyatakan siap menjadi calon presiden pada Pemilu 2014.

"Bohong kalau saya bilang tidak ingin (jadi Capres)," kata Dahlan di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (11/3). Sampai saat ini, Dahlan masih memantau peluangnya maju sebagai capres.

Dia mengatakan bila elektabilitasnya dalam survei jelek,  tidak akan memaksakan diri menjadi capres. "Sepanjang rating saya buruk saya tidak akan maju. Kalau rendah, nanti saya tidak tahu diri," ujar Dahlan.

 

Dahlan  masih akan mencermati data Politicawave yang menempatkan elektabilitasnya di posisi teratas. Dia ingin melihat sejauh mana data tersebut berdampak pada elektabilitas di masyarakat. "Apakah posisi yang nomor satu itu ada dampaknya atau tidak pada elektabilitas. Saya akan tetap wait and see," katanya.

Pada Ahad (10/3) data terakhir PoliticaWave menyebut elektabilitas Dahlan sebagai kandidat calon presiden berada di posisi teratas dibandingkan kandidat capres lain.

"Dahlan berada di posisi pertama, kedua Mahfud MD, ketiga Chairul Tanjung, keempat Jusuf Kalla, kelima Prabowo, keenam Aburizal Bakrie, ketujuh Hatta Rajasa, kedelapan Wiranto, dan kesembilan Gita Wiryawan," papar Direktur PoliticaWave, Yose Rizal melalui siaran pers, Ahad (10/3).

Rizal mengatakan tingginya elektabilitas Dahlan mengejutkan. Sebab menurutnya elektabilitas Dahlan sempat terpuruk karena berbagai berita negatif. "Aktifitas Menteri BUMN yang dipublikasikan dengan baik media memperbaiki citra Dahlan," ujarnya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement