REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Sebenarnya terorisme tidak ada, tapi diciptakan, kata Ketua Dewan Syariah Kota Surakarta (DSKS), Dr Muhammad Muindinillah Basri.
"Terorisme yang ada saat ini, merupakan terorisme yang diciptakan. Mulai dari Poso, Bali. Itu semua rekayasa yang diciptakan asing," tegasnya saat menghadiri acara pendeklarasian DSKS di Masjid Mujahidin, Kelurahan Banyuanyar, Kecamatan Banjarsasi, Kota Solo, Jumat (8/3) kemarin.
Dari rekayasa itu, lanjut Muindinillah, umat Islam menjadi sasaran dan dicap sebagai teroris. "Tahu-tahu orang Islam ditangkap, ditembak mati, tanpa tahu salahnya apa, dan tanpa melalui proses peradilan. Entah itu dijebak atau bagaimana. Namun, umat Islam kemudian dicap sebagai teroris," tutur Basri.
Untuk itu, DSKS menuntut pembubaran Densus 88. "Kami ikut menuntut dan mendukung pembubaran Densus 88," sebut Bisri menegaskan.