REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Tiga bakal calon Wali Kota Padang 2014-2019 saling beradu gagasan tentang pemecahan masalah yang dihadapi kota itu pada diskusi publik yang digelar program Magister Ilmu Politik Universitas Andalas, di Kampus Limau Manis, Kamis (7/3).
Tiga kandidat tersebut yaitu pengurus Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Sumbar Andre Rosiade, Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sumbar Asnawi Bahar dan Kepala Dinas Perhubungan Kota Padang Firdaus Ilyas.
Pada kesempatan itu, Andre Rosiade memandang salah satu persoalan utama yang harus dibenahi di Padang adalah pasar raya yang kondisinya semrawut dan ketiadaan terminal angkutan umum.
Oleh sebab itu, jika terpilih menjadi wali kota Padang tugas pertama yang akan dilakukan adalah membenahi pasar raya dan membangun terminal angkutan kota, kata dia.
Selain, itu Andre menyampaikan pihaknya akan memberantas kemaksiatan dan korupsi melalui bekerja sama dengan KPK.
Tidak hanya itu, ia juga akan memberikan pelayanan kesehatan gratis bagi warga kurang mampu dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan mengalokasikan Rp1 miliar bagi setiap kelurahan.
Sementara, Firdaus Ilyas menyampaikan jika Andre Rosiade baru mulai memberikan gagasan maka ia mengaku telah berbuat dengan membenahi transportasi di Padang dengan membuat konsep bus massal mengatasi kesemrawutan.
Menurut dia, dalam mengurus pemerintahan tidak mudah seperti membalikan telapak tangan sebagaimana yang ada dalam pikiran para pengusaha.
Dalam mengatasi masalah terminal dan pasar raya perlu proses dan bicara dengan DPRD dimana hal itu tidak akan dapat terwujud hanya dalam 100 hari. Namun, ia optimistis dapat mengatasi persoalan itu dan menciptakan Padang yang lebih aman dan nyaman.
Kemudian, Asnawi Bahar menyampaikan persoalan yang ada di Padang tidak hanya soal pasar dan terminal, namun sama dengan kota besar lainnya yaitu pengendalian penduduk, pengaturan transportasi, pendidikan, dan kesehatan.
Oleh sebab itu perlu diciptakan kepemimpinan yang kuat melalui proses panjang, paham aturan yang ada, adat istiadat, nilai-nilai dan tatanan yang ada di masyarakat.
Untuk itu, ia bertekad akan membawa Padang menjadi kota yang maju dan berkelas setara dengan daerah lain serta menjadikan sebagai kota pendidikan.
Dari gagasan yang disampaikan para kandidat tersebut, pengamat politik Unand Dr Asrinaldi menilai apa yang dikemukakan baru sebatas program fisik yang memang saat ini menjadi persoalan di masyarakat.
Tetapi, dalam membangun Padang tidak hanya soal fisik, karena yang terpenting adalah bagaimana membangun kebahagian masyarakat.