REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA--Gubernur Jawa Timur Soekarwo mengaku tak tertarik untuk menggantikan posisi Anas Urbaningrum sebagai Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat.
"Saya mengurusi diniyah dan salafiyah di sini saja. Lebih asyik," katanya ketika dimintai tanggapan atas namanya yang disebut-sebut sebagai salah satu calon pelaksana tugas Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Kamis.
Soekarwo menyatakan hal itu usai menjadi salah satu pembicara di acara Sarasehan dalam rangka HUT ke-67 Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dan Peringatan Hari Pers Nasional 2013 di Surabaya.
"Jangan berandai-andai, nanti jawabannya andai-andai juga. Usulan pimpinan sejumlah DPC itu (yang meminta dirinya menggantikan Anas), karena bapaknya mereka adalah teman saya sekolah," ujar Ketua DPD Partai Demokrat Jatim tersebut, sambil tertawa.
Dukungan Soekarwo menjadi pelaksana tugas Ketua Umum DPD Partai Demokrat juga datang dari pimpinan daerah lainnya.
Ketua DPD Partai Demokrat Kalimantan Timur Isran Noor menilai Soekarwo memiliki kapasitas layak untuk duduk sebagai seorang pelaksana tugas ketua umum.
"Jabatan apa sih yang tidak pantas untuk seorang Soekarwo? Dia layak memimpin apapun. Namun, beliau kemungkinan besar tidak bisa, karena terbentur persyaratan," katanya di Surabaya.
Isran Noor berada di Surabaya untuk menjadi pembicara pada acara yabng sama. "Seorang ketua umum tidak boleh rangkap jabatan. Tidak boleh terbebani kegiatan lain seperti bupati/wali kota, gubernur, DPR, DPRD maupun menteri," ujarnya.
Isran yang juga Ketua Umum Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia ini menyatakan sepakat dan tidak ada yang perlu dipertanyakan lagi tentang persyaratan sebagai Ketua Umum DPP Partai Demokrat.
"Kalau tidak memiliki jabatan rangkap berarti ketua umum bisa lebih konsentrasi mengurusi dan membesarkan partai," katanya.