REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Dinas Pertanian (Distan) Jawa Timur memprediksi kemunculan hama ulat bulu dan Tomcat akan kembali terjadi.
Kepala UPT Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian Jawa Timur, Ketut Marsudi mengatakan, kemunculan hama ulat bulu dan Tomcat tahun lalu memperlihatkan populasi perkembangan hama cenderung meledak kembali pada tahun ini.
"Kami memperkirakan fertilisasi telur terjadi pada April hingga Mei mendatang," ujar Ketut kepada Republika dikantornya, Rabu (6/3).
Penetasan telur dalam jumlah banyak ini, jelas dia, terjadi akibat cuaca khususnya di wilayah Jawa Timur yang sangat mendukung. Yakni suhu yang cocok, karena hujan disertai panas, seperti kondisi lembab akibat hujan dan disusul terik matahari.
Ketut mengungkapkan sifat hama ini sebenarnya sangat insidentil dan muncul tidak setiap tahun, pun kemunculan dengan jumlah yang sedikit. Akan tetapi perubahan iklim yang drastis beberapa tahun ini, membuat hama ulat bulu dan tomcat mungkin akan terulang.
Petugas Teknis Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) Distan Jatim, Agus Riyadi mengungkapkan, di Jawa Timur sendiri sudah ada beberapa laporan hama ini mulai bermunculan. Yang terbaru, menurut Agus, munculnya hama ulat bulu di perkebunan mangga di wilayah Bojonegoro.
Akan tetapi, jelas dia, kemunculan ulat bulu ini masih bisa dikendalikan, karena kemunculannya tidak terlalu banyak seperti tahun lalu.
Untuk itu ia meminta masyarakat untuk waspada dan mengantisipasi kemunculan hama ini. Pihaknya juga telah bekerjasama dengan petugas teknis POPT di daerah agar segera turun ke lapangan bila ada laporan terkait kemunculan hama tersebut secara sporadis.