Senin 04 Mar 2013 14:37 WIB

Kemenakertrans Anggarkan Rp 843 Miliar untuk Transmigran

Rep: Meiliani Fauziah/ Red: Nidia Zuraya
Salah satu kawasan transmigrasi di Indonesia timur.
Salah satu kawasan transmigrasi di Indonesia timur.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --- Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans) menargetkan pemberdayaan 40.704 kepala keluarga (KK) pada 213 permukiman transmigrasi. Pembangunan Kota Terpadu Mandiri (KTM) sebagai embrio pusat pertumbuhan batu juga dikembangkan pada 22 kawasan.

"Total 48 KTM telah dikembangkan sejak tahun 2010," ujar Dirjen Program Pengembangan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi (P2MKT) Kemnakertrans, Rosari Tyas Wardhani di kantor Kemenakertrans, Senin (4/3).

Alokasi anggaran untuk berbagai program  sepanjang 2013 mencapai lebih dari Rp 843 miliar. Pengembangan sarana dan prasarana di kawasan transmigrasi menyerap anggaran terbesar sebanyak  36,82 persen. Sedangkan  anggaran untuk pengembangan usaha sebesar  20,63 persen.

Lalu anggaran untuk peningkatan kapasitas SDM dan masyarakat sebesar 23,68 persen. Sisa anggaran dipergunakan untuk penyerasian lingkungan, perencanaan teknis dan dukungan manajemen.

Kemenakertrans pun menargetkan peningkatan kualitas 60 pemukiman transmigrasi (kimtrans). Termasuk dalam upaya ini yaitu pemenuhan jalan poros penghubung, penyediaan sarana air bersih dan penerangan serta mitigasi lingkungan. "Supaya hasilnya terlihat, serangkaian program difokuskan pada satu lokasi yang sama," ujar Rosari.

Pembentukan KTM diiringi dengan penguatan kelembagaan, pembenahan infrastruktur dan pengembangan sumber daya manusia yang kuat. Nantinya anggaran diberikan oleh P2MKT secara bertahap. Masing-masing KTM memperoleh anggaran sekitar Rp 500 juta dalam kurun waktu tiga tahun.  

Pada tahun pertama, anggaran untuk satu KTM mencapai Rp 400 juta. Satu KTM terdiri dari 10 desa yang siap dibina oleh P2MKT. Target di tahun pertama ini yaitu penguatan lembaga di tingkat hulu.

Kemudian di tahun kedua anggaran diturunkan sebesar Rp 200 juta. Kali ini targetnya yaitu penguatan kelembagaan. Terakhir di tahun ketiga, P2MKT berfungsi sebagai pembina. "Dalam waktu 3 tahun, diharapkan sudah terjadi peningkatan kualitas produk," kata Rosari.

Dalam rangka mewujudkan program kerja, P2MKT bekerja sama antara lain dengan Kementerian Perindustrian, Kementerian Pertanian dan Kementerian Perdagangan. Tahun ini, P2MKT fokus pengolahan industri rotan di berbagai daerah. Direktur Pengembangan Usaha, Titi Wahyuni mengatakan industri kerajinan rotan produk transmigran makin dilirik investor asing, salah satunya dari Jerman. Potensi pengolahan rotan paling tinggi antara lain ada di Sulawesi Tengah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement