Selasa 26 Feb 2013 18:58 WIB

Biaya Kesehatan Tinggi karena Pencemaran Lingkungan

Rep: Fenny Melisa/ Red: M Irwan Ariefyanto
Lingkungan Kotor
Foto: Kementrian KLH
Lingkungan Kotor

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pencemaran lingkungan ternyata tidak hanya berdampak langsung terhadap kehidupan manusia. Menteri Lingkungan Hidup Balthasaar Kambuaya mengungkapkan pencemaran lingkungan ternyata menyebabkan biaya kesehatan yang dikeluarkan masyarakat cukup tinggi. "Tingginya biaya kesehatan yang dikeluarkan masyarakat merupakan dampak akibat dari pencemaran lingkungan," kata Balthasaar pada Rakernis Pengendalian Pencemaran Lingkungan, Selasa (26/2).

Balthasaar mengungkapkan dari hasil studi Cost and Benefit Analysis on Fuel Economy Policy in Indonesia (CBA) yang dilakukan Kementrian Lingkungan Hidup (KLH) bekerja sama dengan UNEP/PCFV dan USEPA pada tahun 2012 lalu menunjukkan bahwa biaya kesehatan yang dikeluarkan penduduk dengan sampling Kota Jakarta pada tahun 2010, berkisar antara Rp 697,9 miliar hingga Rp 38,5 triliun.  "Biaya sebesar ini merupakan akibat penyakit yang berkaitan dengan pencemaran udara seperti asma, broncopneumonia, ISPA, peneumonia, penyempitan saluran pernafasan atau paru kronis, dan coronary artery diseases," ujar Balthasaar.

Sementara itu di Surabaya, lanjut Balthasaar, terdapat penelitian yang mengungkapkan bahwa terdapat korelasi antara kesehatan dan lingkungan. "Lingkungan yang kotor ternyata menyebabkan penyakit," kata Balthasaar.

 

Tidak hanya pencemaran udara, pencemaran air pun, ujar Balthasaar, mnyebabkan penyakit seperti diare dan thypus. "Karena itu, beberapa peraturan menteri yang berkaitan dengan pendalian pencemaran lingkungan direvisi. Diharapkan adanya revisi tersebut berdampak bagi pengendalian pencemaran lingkungan," ujar Balthasaar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement