REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politisi senior, Akbar Tanjung kembali mengirimkan sinyal dukungan kepada mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum. Akbar mengimbau Anas tidak boleh menyerah memperjuangkan keadilan.
"Anas masih muda. Peluangnya di politik masih panjang," kata Akbar kepada Republika di Jakarta, Ahad (24/2).
Akbar menyatakan saat ini Anas harus fokus pada proses penyelesaian kasus hukum yang dihadapinya. Sebab hanya dengan cara itulah dia bisa menjawab segala tekanan lawan-lawan politiknya selama ini.
Selain fokus pada masalah hukum, Akbar juga menyarankan Anas untuk terus berkomunikasi dengan jaringan internalnya di Demokrat. Anas, saran Akbar, harus bisa memberi kekuatan moriil kepada loyalisnya untuk tetap melakukan kerja-kerja politik dengan optimis.
"10 sampai 15 tahun mendatang Anas masih bisa berkiprah," kata Akbar.
Terkait proses hukum yang tengah di hadapi Anas, Akbar mengakui adanya sejumlah kejanggalan. Menurutnya, tuduhan gratifikasi yang dialamatkan kepada Anas terkait pembelian mobil Toyota Harier tidak tepat. Pasalnya, jual beli dilakukan pada September 2009.
Sedangkan Anas dilantik pada 1 Oktober 2009. Artinya, ujar Akbar, Anas pada saat itu belum menjadi pejabat negara.
Di Indonesia hukum belum menjadi domain yang otentik dan mandiri. Kekuasaan politik, kata Akbar, masih bisa melakukan intervensi terhadap jalannya proses hukum. Namun, Akbar percaya masyarakat semakin kritis dalam menyikapi permalasahan hukum yang bersinggungan dengan permasalahan politik.
"Masyarakat kita sudah semakin kritis melihat proses hukum dan politik," papar Akbar.
Ikuti Whatsapp Channel Republika