REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Boediono bersama Ibu Herawati Boediono, akan bertolak ke Seoul, Korea Selatan, Sabtu, (23/2). Agenda utama kunjungan Boediono kali ini adalah menghadiri upacara pelantikan Park Geun-hye sebagai Presiden Republik Korea yang memenangi pemilihan umum Desember lalu.
Upacara pelantikan akan berlangsung Senin (25/2) pukul 11.00 waktu setempat di pelataran gedung Majelis Nasional (National Assembly).
"Hubungan Indonesia-Korea Selatan saat ini sangat erat. Tahun 2013 juga sudah dicanangkan oleh pemimpin kedua negara sebagai Tahun Persahabatan sekaligus memperingati peringatan 40 tahun hubungan kedua negara," kata Boediono dalam rilis yang diterima Republika di Jakarta, Jumat (22/2).
Tercatat ada 25 negara dan tiga lembaga internasional termasuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang akan mengirimkan utusan untuk menghadiri upacara pelantikan itu. Antara lain, Gubernur Jenderal Persemakmuran Australia Quentin Bryce, Gubernur Jenderal Kanada David Johnston, Perdana Menteri Thailand Yingluck Shinawatra, Perdana Menteri Republik Demokratik Timor Leste Xanana Gusmao, dan Wakil Perdana Menteri Jepang Taro Aso.
Selain menghadiri upacara, Boediono juga akan mengadakan pertemuan bilateral dengan Presiden Park, Selasa (26/2) di Istana Kepresidenan Cheong Wa Dae atau The Blue House. Pada pertemuan itu, Boediono bakal membahas upaya-upaya untuk peningkatan hubungan kedua negara.
"Saya akan terus mendorong investasi pengusaha Korea Selatan ke Indonesia yang dapat meningkatkan daya saing dan memperkuat perekonomian kedua negara," kata Boediono.
Dalam konteks peningkatan hubungan ekonomi dan investasi ini pula, Boediono pun dijadwalkan akan menerima beberapa pemimpin perusahaan terkemuka Korsel. Boediono juga akan beramah tamah dengan warga Indonesia di Korea untuk saling berbagi informasi mengenai perkembangan terakhir di tanah air serta kondisi kehidupan warga RI di Korsel.