REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Pohon apel yang selama ini menjadi ikon Kota Malang, Jawa Timur, di ambang kepunahan. Karenanya, Pemerintah Kota Baru, Jatim, terus berupaya menyelamatkan pohon apel dengan cara merevitalisasinya.
Kepala Dinas Pertanian dan perkebunan Kota Batu Sugeng Pramono, mengemukakan pihaknya tahun lalu telah melakukan revitalisasi lahan tanaman apel beserta pohonnya, dan pengendalian organisme penganggu tanaman apel.
"Peremajaan pohon apel ini kami lakukan karena rata-rata usianya sudah cukup tua, yakni antara 25-30 tahun. Perhatian kami saat ini memang tercurah untuk sektor pertanian apel yang kondisinya mulai memprihatinkan," katanya menegaskan, Ahad (10/2).
Sugeng menyebut kondisi memperhatikan itu tidak hanya jumlah produksinya saja yang terus menurun. Tetapi juga luas arealnya yang juga menyusut serta jumlah petaninya yang mulai banyak beralih ke pertanian lainnya.
Karenanya, petani yang ada saat ini juga harus mulai mengurangi pupuk kimia, bahkan harus menggunakan pupuk organik guna memulihkan kondisi tanah serta tetap mempertahankan tanaman apelnya agar buah yang menjadi trade mark'-nya Kota Batu tidak sampai punah.
Apalagi, tidak semua lahan di kota itu bisa menghasilkan buah apel yang bagus. Sekarang hanya tinggal Kecamatan Bumiaji saja yang mampu menghasilkan buah apel yang bagus.
"Tahun ini, kami akan fokuskan pada pengembangan pertanian organik dan anggarannya juga sudah tersedia sebesar Rp3 miliar," ujarnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
