REPUBLIKA.CO.ID,MANADO--Mantan Presiden BJ Habibie menerima penghargaan medali emas kemerdekaan pers.
Penganugerahan medali emas dilakukan Ketua Dewan Pers Bagir Manan didampingi Ketua PWI Pusat Margiono, tersebut merupakan rangkaian peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2013 di Grand Kawanua Internasional City (GKIC), Manado Sabtu.
Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat Margiono mengatakan penyerahan medali emas kemerdekaan pers, sebuah penghargaan tertinggi dari masyarakat pers kepada perorangan atau lembaga yang dinilai memiliki jasa yang sangat besar bagi kepentingan pers.
"Prof DR BJ Habibie, ketika menjabat Presdien RI ketiga, meletakkan dasar yang sangat kuat dan membuka kran kemerdekaan pers di Indonesia," kata Margiono.
BJ Habibe mengatakan, ia berterima kasih dan memberikan penghargaan yang tinggi kepada seluruh insan pers Indonesia yang telah memberikan penganugerahan medali emas kemerdekaan pers. "Sungguh suatu kehormatan bagi saya untuk menerima penghargaan tersebut pada perayaan HPN tahun 2013," kata Habibie.
Habibie dalam membawakan orasi, antara lain mengatakan penekanan terhadap kemerdekaan pers, tidak sejalan dengan prinsip perikemanusiaan dan perikeadilan.
"Kemerdekaan pers adalah bagian dari upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa yang menjadi salah satu tujuan pembentukan negara Indonesia," katanya.
Dia mengatakan, kemerdekaan dan kebebasan pers sebagai salah satu pilar demokrasi perlu ditumbuhkan sehingga memungkinkan pers dalam melaksanakan tugas dan fungsinya dengan baik
"Kita membutuhkan pers yang merdeka, bebas, bertanggungjawab, berbudaya dan bermoral," kata Habibie.
Sebelumnya Gubernur Sulut Sinyo Sarundajang mengatakan, pemerintah dan masyarakat Sulut berbangga, berbahagia, menjadi tuan rumah pelaksanaan HPN. "Berharap semua pelaksanaan kegiatan dalam rangka HPN 2013, berjalan dengan baik dan sukses," katanya.
Selain Gubernur Sulut Sinyo Sarundajang, pemberian penganugerahan medali emas tersebut juga dihadiri insan pers Indonesia.
Pada penyerahan anugerah medali emas tersebut juga ditampilkan paduan suara pelajar Sulut, yang membawakan sejumlah lagu. Lagu dibawakan antara lain, "Sepasang Mata Bola" yang dinyanyikan, saat menyambut kedatangan mantan Presiden BJ Habibie.
Pada kesempatan tersebut juga diserahkan ensiklopedia pers Indonesia serta 27 buku karangan wartawan Indonesia kepada BJ Habibie.