REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Kegiatan unjuk rasa ribuan buruh dari Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) dari Bundaran Hotel Indonesia (HI) hingga Istana Merdeka, Jakarta, dimanfaatkan oleh para pedagang kaki lima untuk mencari rezeki yang lebih dari biasanya sehingga bisa meraup Rp 1 juta.
Salah seorang pedagang minuman, Sunaryo menjelaskan bahwa ia bisa mendapatkan penghasilan sampai Rp 1 juta dalam sekali mengikuti rangkaian unjuk rasa.
Sunaryo yang biasanya berjualan di kawasan Bendungan Hilir (Benhil) ini mengaku ia biasanya hanya mendapatkan penghasilan maksimal Rp 300 ribu dalam sehari, namun saat berjualan dengan mengikuti para pengunjuk rasa ia bisa mendapatkan keuntungan hingga dua hingga tiga kali lipat.
Sunaryo menambahkan bahwa ia memang sengaja mengikuti aksi pengunjuk rasa yang akan melakukan longmarch dari bundaran Hotel Indonesia (HI) hingga ke Istana Merdeka.
Aksi unjuk rasa kali ini bukan aksi unjuk rasa pertama yang diikuti Sunaryo. Ia mengaku sudah seringkali mengikuti aksi-aksi unjuk rasa dan berjualan di dalamnya.
Saat ditanya dari mana ia mendapatkan informasi tentang adanya unjuk rasa seperti yang berlangsung Rabu siang ini, Sunaryo mengaku ia mendapatkan informasi dari teman-temannya sesama penjual minuman kaki lima, atau dari para anggota ormas yang akan melakukan unjuk rasa, bahkan dari petugas kepolisian yang akan mengamankan aksi unjuk rasa.
Hal serupa juga disampaikan oleh penjual es potong, Daman. Ia menjelaskan bahwa ia juga sengaja berjualan di sela-sela para pengunjuk rasa untuk menambah penghasilan.
"Lumayan mbak, buat nambah-nambahin penghasilan," jelas Daman yang sehari-harinya berjualan dari gang ke gang. Meski pun ia belum mendapatkan keuntungan yang begitu banyak, Daman mengaku jumlah es yang dijualnya sudah lumayan banyak.
Tak hanya kaum laki-laki yang turut berjibaku berjualan di tengah pengunjuk rasa, namun para kaum wanita pun juga tak mau kalah dan turut ikut berjualan di tengah padatnya buruh yang berdemo.
Salah satunya adalah Danti, yang dengan semangat mendorong gerobak dagangannya mengikuti alur jalan para pengunjuk rasa.
Perempuan berjilbab yang biasa berjualan di Monumen Nasional (Monas) ini pun juga mengaku bahwa ia juga sengaja mengikuti pengunjuk rasa dan berjualan di dalamnya untuk menambah penghasilannya.
"Saya mau ikut ke Istana, mbak, ngikutin demo. Lumayan buat tambahan," kata Danti sembari terus mendorong gerobak jualannya.
Tak hanya pedagang minuman yang terlihat berjualan di tengah-tengah pengunjuk rasa, namun beberapa pedagang lain seperti pedagang handuk dan sapu tangan serta pedagang makanan ringan seperti keripik dan tahu goreng juga terlihat berjualan di tengah pengunjuk rasa.