REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Makanan yang di jual di Jawa Barat hingga saat ini belum terbebas dari zat berbahaya. Menurut Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Bandung, Supriyanto Utama, hingga saat ini di Jawa Barat masih ditemukan makanan yang mengandung zat berbahaya seperti borax, formalin dan pewarna tekstil.
Untuk melindungi konsumen, BPOM Bandung tahun ini memperluas cakupan pengawasan penggunaan zat yang berbahaya untuk kesehatan pada makanan. Awalnya, focus pengawasan ke jajanan sekolah sekarang pasar pun ikut diawasi.
‘’Pada 2010 kan kami melakukan pengawasan ke jajanan sekolah. Tahun ini, kami akan memperluas fokus pengawasan ke pasar yang ada di 26 kabupaten/kota di Jawa Barat,’’ kata Supriyanto usai dilantik menjadi Kepala BPOM Bandung, Senin (4/2).
Menurut Supriyanto, kondisi makanan yang ada di Jawa Barat gambarannya tidak jauh berbeda dengan Indonesia. Makanannya, masih ada yang mengandung tiga zat berbahaya tersebut. Ia menyontohkan misalnya mie basah masih berformalin dan sirup yang dijajakan dijajanan anak sekolah masih menggunakan pewarna tekstil.
Termasuk juga jajanan pasar banyak yang berwarna-warni mengandung pewarna tekstil. Selain itu, Supriyanto mengungkapkan tahu pun ada yang mengandung formalin. Bahkan, ikan disimpan menggunakan formalin, ayam juga kadang-kadang menggunakan formalin.