Senin 04 Feb 2013 14:06 WIB

Banyak Ditanam di Puncak, Tanaman Ghat Diduga Kuat Sumber Chatinone

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Heri Ruslan
Catha edulis (Ghat)
Foto: wikipedia
Catha edulis (Ghat)

REPUBLIKA.CO.ID,  BOGOR -- Tanaman yang diduga kuat menjadi sumber Chatinone banyak ditemukan di Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor. Lokasi tanaman bernama latin Catha edulis tersebut tersebar di empat desa.

Camat Cisarua, Teddy Pembang, mengatakan ia melakukan inspeksi langsung ke lokasi pada Selasa pekan lalu. ''Memang tanaman itu banyak ditemukan di pekarangan rumah warga,'' ujarnya.

Tumbuhan yang dikenal sebagai Ghat ini ditanam di pot-pot dan pekarangan rumah. Menurut Teddy, Ghat tersebar di Desa Tugu Utara, Tugu Selatan, Cibeureum dan Batu Layang.

Meskipun sengaja ditanam dan dipelihara, masyarakat tidak mengetahui latar belakang tanaman yang diduga sebagai sumber Chatinone tersebut. ''Begitu mengetahui, beberapa warga langsung memusnahkan,'' kata Teddy.

Sementara, Dian Firmansyah Ketua Umum Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Bogor mengatakan tanaman Ghat belum jelas status hukumnya. Pemerintah pusat, ujarnya belum memiliki regulasi hukum yang pasti terhadap tanaman yang menjadi bahan dasar teh arab di Cisarua ini.

Hingga saat ini, Badan Narkotika Nasional (BNN) masih melakukan uji coba tes laboratorium terhadap tanaman tersebut. Menurut Teddy, BNN mengambil sampel tanaman Ghat dari Cisarua pada Jumat (31/1).

''Memang belum ada kepastian tanaman tersebut adalah tanaman sumber Chatinone, seharusnya ada uji klinis juga dari (Badan Penelitian Tanaman Rempah dan Obat)  Balitro, Kementerian Pertanian,'' kata Teddy.

Tanaman tersebut, tegas Teddy, tidak ditanam di ladang seluas dua Hektare seperti yang marak diberitakan di media-media. Penyebarannya, tambah Teddy, sporadis atau terpisah-pisah namun jika diakumulasikan bisa jadi mencapai dua hektare atau lebih.

Tanaman Ghat, sering diperjualbelikan kepada turis Arab. Dian menerangkan, tanaman Ghat memang merupakan amfetamin yang memiliki efek sulit tidur, penghilang nafsu makan dan rasa haus yang terus menerus.

Tanaman ini sering dipergunakan sebagai bahan teh arab namun belum jelas dilarang oleh hukum di Indonesia. Hingga saat ini, Teddy dan Dian mengaku masih menunggu kepastian hasil uji laboratorium tanaman Ghat tersebut.

Teddy mengatakan, tanaman ini tidak memberikan efek yang luar biasa jika hanya dimakan langsung. Namun, efeknya dibisa berkali lipat jika diproses lebih lanjut seperti dibakar atau dibentuk serbuk-serbuk.

''Saya tidak mengerti jika ditambah zat-zat kimia lain yang melipat-gandakan efeknya,'' ujar Teddy.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement