Senin 04 Feb 2013 11:02 WIB

Demonstran Hotel Mesum Ditodong Pistol

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: A.Syalaby Ichsan
Hotel Grand Kusuma Agung
Foto: Facebook
Hotel Grand Kusuma Agung

 

DEPOK -- Seorang warga ditodong saat melakukan unjuk rasa di Hotel Grand Kusuma Agung di RW 13, Jalan Raya Cinere, Parung Bingung, Rangkapan Jaya Baru, Depok.

Peserta demonstrasi, Ketua Majelis Ekonomi Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Depok, Ahmad Tamami Husain, mengaku ditodong dengan sebuah pistol oleh pemilik hotel tersebut.  

Ahmad mengatakan, demonstrasi dilakukan pada Ahad (3/2) sekitar pukul 22.00-24.00 WIB karena hotel tersebut ilegal dan sering digunakan untuk mesum. Penolakan-penolakan diakuinya sudah sering dilakukan terhadap keberadaan hotel. 

"Masyarakat menolak keberadaan hotel dengan demo, namun tadi malam melakukan penolakan dengan spanduk yang bertuliskan 'Masyarakat menolak keberadaan hotel Grand Kusuma Agung karena digunakan untuk mesum'," katanya kepada Republika, Senin (4/2). 

Namun, setelah spanduk itu dipasang oleh masyarakat setempat, pemilik hotel, Agung Adiningrat, mendatangi lokasi dan menurunkan spanduk yang dipasang. Tak lama kemudian, Ahmad yang menghampiri Agung kemudian ditodong menggunakan pistol.

"Saya ditodong pistol oleh Agung dan masyarakat tidak terima," katanya. Ahmad kemudian melaporkan perkara tersebut ke Polres Depok.

Menurutnya, terdapat dua pistol yang digunakan oleh pemilik hotel yakni satu senjata laras panjang dan laras pendek yang diisi dengan empat peluru. Ahmad menambahkan, pemilik sempat mengancamnya dan siap menembakkan pistol ke arahnya. 

"Dia cuma bilang awas dengan posisi siap menembak," tambah Ahmad. Sebelumnya, aksi massa ini dilakukan karena penyegelan dan peringatan yang dilakukan oleh Satpol PP tidak digubris oleh pemilik hotel.

Bahkan, hotel yang berdiri sekitar satu tahun itu masih tetap beroperasi meskipun sudah sering didemo oleh warga sekitar dan mendapatkan peringatan. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement