Jumat 01 Feb 2013 15:38 WIB

Mengenaskan, Situs Peninggalan Soekarno Ini Terancam Rusak

 Ratusan mobil terjebak kemacetan akibat longsor tebing di Ciloto Puncak, Jabar,Kamis (10/1).(Republika/Musiron)
Ratusan mobil terjebak kemacetan akibat longsor tebing di Ciloto Puncak, Jabar,Kamis (10/1).(Republika/Musiron)

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR---Situs peninggalan mantan Presiden Soekarno yang berusia puluhan tahun di kawasan Puncak Pass, Cipanas, Cianjur, Jabar, terancam rusak dan tergusur pergerakan tanah.

Situs berupa tugu yang terletak di lembah kaki Gunung Talaga, berbatasan langsung dengan kawasan Gunung Gede Pangrango area Puncak Pass, berada tepat di tengah-tengah lahan yang kini mengalami pergerakan tanah, kata Staf Walhi Jabar Simpul Bopuncur, Eko Wiwid.

Dimana pergerakan tanah tersebut, mengancam ratusan rumah milik warga di Kampung Cangkuang, Desa Ciloto, Kecamatan Cipanas, yang saat ini terpaksa mengungsi di beberapa lokasi, seperti di rumah kontrakan dan wisma depsos Puncak.

Ia mengatakan, keberadaan situs peninggalan Presiden Pertama Indonesia Ir Soekarno yang berbentuk Tugu merupakan sebuah isyarat penting yang perlu di perhatikan semua pihak.

Situs yang menyerupai tugu pahlawan di Surabaya itu, saat ini, dalam ancaman rusak.

Pasalnya, tugu ini berada di area lahan yang dikuasai Hotel Puncak Pass, dimana tanah di lokasi tersebut, sejak beberapa pekan terkahir, terus terjadi.

"Kemungkinan tidak hanya rusak, situs tersebut akan hilang jika pergerakan tanah terus terjadi, sehingga menyebabkan longsor. Kami minta pada pemerintahan Pusat dan Jawa Barat serta Jajaran Pemda Cianjur, untuk segera menyelamatkan situs bersejarah di Indonesia itu," ujar Simpul Bopuncur.

Dia menjelaskan, situs tersebut mempunyai makna dan nilai sejarah yang cukup tinggi. Sebagaimana, tulisan yang tertuang di bawah tugu tersebut, keseluruhan dan pekarangan hutan Susilawana ini, diberi nama TARUNA GIRI oleh P.J.M Presiden Republik Indonesia Dr Ir SOEKARNO pada tanggal 24 Maret 1955.

"Kami melihat kalau situs ini mengandung isyarat kuat atau tanda. Dimana kawasan ini mempunyai sebuah nilai diantaranya bahwa kawasan tersebut merupakan kawasan hutan lindung," ucap Simpul Bopuncur.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement