REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Komunikasi dan Informatika (MEnkominfo) Tifatul Sembiring menilai calon presiden (capres) untuk Pemilu 2014 harus bermoral dan religius. "Capres itu harus bermoral dan religius dan memang itu yang diinginkan," kata Tifatul dalam penganugerahaan pemimpin muda di Jakarta, Senin (28/1).
Tifatul juga menyebutkan kriteria lain, seperti visioner, mempunyai kompetensi yang baik, memiliki budaya politik, dan kemampuan berkomunikasi. "Visioner itu mengerti apa yang akan dicapai dan pejabat publik itu harus memiliki kemampuan berkomunikasi. Kalau dia tidak bisa, bagaimana menjalin komunikasi dengan rakyat," katanya.
Anggota Dewan Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu mengatakan bahwa PKS belum memutuskan capres untuk Pemilu 2014. "Nanti kita putuskan bersama-sama. Untuk saat ini masih belum," katanya.
Dia mengaku bahwa dirinya belum siap jika dicalonkan menjadi capres pada Pemilu 2014. "Semuanya baik, baik Jusuf Kalla, Mahfud Md., kecuali saya," katanya.
Dalam kesempatan sama, mantan Kandidat Gubernur DKI Jakarta Nachrowi Ramli (Nara) menilai capres harus dikenal masyarakat secara luas. "Capres itu harus tokoh nasional dan dikenal hingga di kancah internasional," katanya.
Dia mengatakan bahwa capres harus memiliki jejaring yang kuat secara global sehingga semua orang akan tahu. Sementara itu, Rektor Universitas Paramadina Anis Baswedan menilai capres itu harus bisa menggerakkan orang lain dan menegakkan hukum.
"Capres itu harus bisa menegakkan hukum dan menggerakkan orang lain untuk menaatinya. Kalau menggerakkannya dibayar, ya, percuma saja," katanya.