Sabtu 26 Jan 2013 18:30 WIB

Warga Bandar Lampung Siaga Banjir Susulan

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Citra Listya Rini
Banjir, salah satu kondisi merebaknya penyakit
Foto: Republika/Rakhmawaty
Banjir, salah satu kondisi merebaknya penyakit

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Sebagian warga tetap siaga waspadai banjir susulan karena hujan lebat masih turun di wilayah kota Bandar Lampung, Sabtu (26/1). Korban banjir Kamis (24/1) malam lalu, berjaga di luar rumah untuk mengantisipasi meluapnya sungai.

Curah hujan dengan intensitas tinggi masih terjadi wilayah Lampung, khususnya kota Bandar Lampung dalam dua-tiga ke depan. Hujan turun setiap petang hingga malam hari, membuat warga korban banjir di persimpangan Rumah Sakit Umum Abdul Moeloek, Kelapa Tiga, dan Panjang, khawatir terjadi banjir susulan.

Menurut Fahri, warga Kelapa Tiga, ia bersama keluarganya kalau sudah awan mendung hitam sore hari, sudah harus waspada. "Bahkan kalau malam, kami tidak tidur sama sekali berjaga-jaga, kalau-kalau air kali naik," kata warga yang tinggal di bantaran Sungai Awi.

Di Kelapa Tiga, saat hujan turun lebat Kamis malam lalu, setidaknya 50-an rumah terendam air banjir bercampur lumpur. Air berasal dari Sungai Awi, yang meluap karena tersumbat sampah. Dikabarkan, dua rumah hanyut dihantam arus sungai.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lampung, Budi Harto, mengatakan pihaknya telah bekerja sama dengan BPBD Kota Bandar Lampung dan Dinas Sosial setempat menurunkan tim ke lokasi rawan banjir. Termasuk menyediakan peralatan keselamatan saat banjir datang.

"Petugas sudah disiagakan di lokasi lengkap dengan peralatan keselamatan warga," katanya. Selain petugas, alat keselamatan yang disiapkan diantaranya;  ban dalam, pelampung, dan kendaraan.

Banjir yang melanda sebagian wilayah kota Bandar Lampung, Kamis malam lalu, telah merendam 1.250 rumah, merusakkan rumah dan fasilitas umum, dan menewaskan dua anak SD karena tertimpa tembok akibat digerus air hujan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement