REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Sedikitnya 6.000 rumah di empat desa di Kecamatan Batujaya, terendam banjir. Ketinggian air bervariasi, antara satu sampai 1,7 meter.
Banjir tersebut, disebabkan jebolnya tanggul Sungai Citarum, yang berada di Dusun Kramat Jaya, Desa Teluk Bango, pada Sabtu (19/1) kemarin. Padahal, tanggul tersebut baru selesai diturap oleh BBWS Citarum pada akhir Desember 2012 kemarin.
Keterangan yang diperoleh Republika, empat desa yang kebanjiran itu, Teluk Bango, Karya Makmur, Karya Bakti, serta Karya Mulya. Sampai hari ini, banjir belum mengalami penyusutan. Warga akhirnya mengungsi ke sejumlah titik. Di antaranya, masjid-masjid, sekolah, serta pinggiran jalan raya penghubung Batujaya ke Pakisjaya.
Alek Sukardi, Kepala Desa Karya Mulya, mengatakan, banjir akibat jebolnya tanggul Sungai Citarum ini, paling parah terjadi di Desa Karya Mulya. Karena, air sungai semuanya tumpah ke wilayah desa ini. Jarak antara pemukiman di Karya Mulya dengan tanggul yang jebol di Ranca Bango, hanya 300 meter. Otomatis, air tumpah semua ke desa ini. Banjir tahun ini, merupakan pengalaman pertama di Desa Karya Mulya ini.
"Semuanya terendam banjir. Dari mulai rumah sampai sawah," ujar Alek, kepada Republika, Ahad (20/1).
Gara-gara banjir ini, aktivitas warga lumpuh. Mereka tak bisa berbuat banyak. Bahkan, warga juga mengalami kerugian yang cukup besar. Salah satunya, akibat terendamnya 400 hektare sawah. Apalagi, sawah tersebut baru ditanami. Saat ini, usia padi antara 10-15 hari.
Banjir yang disebabkan jebolnya tanggul Sungai Citarum ini, kemudian meluas ke kecamatan lainnya. Seperti, Tirtajaya dan Pakisjaya. Sementara itu, banjir yang melanda wilayah Karawang kota sejak beberapa hari terakhir mengalami penyusutan.
Salah satunya, di Perumahan Karawang Barat, Desa Wadas, Kecamatan Teluk Jambe Timur. Oland PH Sibarani, warga setempat, mengaku, banjir yang melanda komplek perumahannya terjadi sejak Kamis malam (17/1). Banjir tersebut, menggenangi rumah warga dengan ketinggian lebih dari 1,5 meter. Penyebab banjir itu, meluapnya air dari Sungai Citarum.
"Komplek kami ini, tepat berada di depan Sungai Citarum," ujar Oland.
Beruntung, pada Ahad ini air banjir sudah menyusut. Warga yang mengungsi, sudah kembali ke rumahnya masing-masing. Kini, warga sedang membersihkan lumpur sisa banjir tersebut.
Sementara itu, Ketua Sispamdu Zhadoel, Dendy Ananda, mengatakan, pihaknya bersama tim SAR dari Bandung terus melakukan evakuasi korban banjir yang berada di Kecamatan Batujaya ini. Mengingat banyak korban yang terjebak di rumahnya. Pasalnya, mereka tak mau mengungsi. Dengan harapan air segera susut.
"Tapi, pada kenyataannya air justru semakin tinggi," ujar Dendy.