Ahad 20 Jan 2013 11:47 WIB

Mutasi Pejabat Pemprov Jabar Dinilai Bermuatan Politis

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Dewi Mardiani
Gedung Sate
Foto: jabarprov.go.id
Gedung Sate

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Wakil Gubernur Jawa Barat Dede Yusuf Macan Effendi sama sekali tidak dilibatkan dan diajak bicara Gubernur Jabar Ahmad Heryawan dalam melantik ratusan pejabat Eselon 2, 3, dan 4 di lingkungan Pemprov Jawa Barat (Jabar), Jumat (18/1) lalu.

Ketua Tim Koalisi Babarengan, Didin Supriadin menilai kemungkinan mutasi ini bermotif politik untuk kepentingan pilgub Jabar. Tindakan itu juga tidak semestinya dilakukan, karena sangat tak etis melakukan kebijakan strategis menjelang masa cuti menghadapi Pilgub.

"Tak etis gubernur mengambil langkah strategis di masa yang sensitif seperti sekarang, apalagi wagub tidak diajak bicara sama sekali," ujar Didin, kemarin.

Didin menyayangkan, Heryawan tak peka terhadap situasi politik yang berkembang ketika menghadapi Pilgub. "Dengan alasan apapun yang dikemukakan gubernur, kuat dugaan, mutasi kali ini kental dengan muatan politis," tegas Didin.

Ketika ditanyakan, bukankah Wagub Jabar Dede Yusuf Macan Effendi, sebagai dewan jabatan dan kepangkatan ikut bertanggung jawab dalam mutasi jabatan, Didin mengatakan, Ia sudah mengonfirmasi, wagub tak ikut memaraf keputusan ini. "Cagub Dede Yusuf sangat peka terhadap persoalan ini, sehingga Ia tak memaraf keputusan mutasi jabatan. Boleh jadi itu juga sebagai bentuk protes atas ketidaksetujuan terhadap SK Gubernur," paparnya.

Pengamat politik Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Jati, Asep Samuh, juga menyatakan, jangan menyalahkan masyarakat bila kemudian muncul dugaan, mutasi ini terkait dengan Pilgub. ‘’Ia ingin mengamankan posisinya dengan menempatkan loyalis di posisi strategis dan menyingkirkan yang dianggap tak membantunya dalam pilgub," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement