Sabtu 19 Jan 2013 04:09 WIB

Jakarta Banjir, Perekonomian Daerah Ikut Lumpuh, Mengapa?

 BANJIR JAKARTA. Warga melintasi salah satu ruas jalan Jakarta yang direndam banjir, Kamis (17/1/2013)
Foto: ANTARA/Wahyu Putro A
BANJIR JAKARTA. Warga melintasi salah satu ruas jalan Jakarta yang direndam banjir, Kamis (17/1/2013)

REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO---Banjir terjadi di ibu kota Jakarta, ternyata turut berpengaruh pada kegiatan bisnis online di daerah, seperti di Kabupaten Gorontalo Utara.

Fitri Ismail, salah seorang ibu rumah tangga di Kecamatan Kwandang, yang menjalankan bisnis online penjualan jilbab, aksesoris dan sepatu, Jumat, mengaku, beberapa pesanan melalui online ikut terhenti.

"Pemesanan dan pengiriman barang terpaksa saya hentikan untuk sementara waktu, mengingat beberapa produsen penyedia barang dan distributor di Jakarta tidak melayani agennya yang ada di daerah," kata Fitri.

Informasi yang disampaikan, mereka harus tutup sementara karena beberapa toko yang ada ikut terendam banjir.

Bisnis yang dijalankannya melalui grup akun, dan pemesanan lewat pesan singkat 'short message service' (SMS) itu terpaksa dihentikan.

Diakui Fitri, sudah tiga hari bisnis yang dijalankannya hampir tiga tahun itu, terpaksa tutup sementara. Padahal dalam seminggu, minimal keuntungan yang diraihnya bisa mencapai Rp1 juta.

Pengiriman barang juga sangat berkendala saat ini, bahkan beberapa pesanan yang mestinya sudah tiba sejak pekan lalu, belum juga sampai di tempatnya.

Beberapa pelanggan pun sudah melayangkan komplain melalui SMS bahkan menelpon secara langsung, akibat pengiriman barang yang terhambat. "Entah karena banjir yang melanda saat ini, namun sebelumnya proses pengiriman barang tidak pernah berkendala," ungkap Fitri.

Dirinya berharap, banjir yang terjadi di ibu kota segera berakhir, airnya segera surut, dan pemerintah segera memberikan penyelesaian bagi para pelaku ekonomi di sana, agar bisnis dalam bentuk apapun dari Jakarta ke beberapa daerah di Indonesia maupun sebaliknya, tidak terganggu lagi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement