REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Fasilitas telepon gratis khususnya bagi media saat penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi APEC masih sulit untuk direalisasikan. Pendapat itu disampaikan Ketua Hubungan Media APEC, Freddy H. Tulung.
"Acuan kita adalah saat konferensi APEC di Vladivostok lalu, mereka bisa menyediakan fasilitas telepon gratis kemanapun, tapi itu masih sulit bagi kita untuk merealisasikannya," kata Freddy H. Tulung di Jakarta, Selasa (15/1).
Freddy yang juga Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) itu mengatakan, fasilitas telepon gratis membutuhkan biaya operasional yang sangat mahal.
Selain itu, meskipun ada provider telepon yang merupakan perusahaan BUMN namun pemerintah tidak dibenarkan menekan BUMN untuk menyediakan layanan itu. "Ada peraturan bahwa kita tidak boleh merongrong BUMN, mereka juga harus menjadi perusahaan yang sehat," katanya.
Untuk mengkompensasi hal itu, pihaknya akan menyediakan fasilitas internet berkecepatan tinggi secara gratis di venue pelaksanaan APEC. Melalui fasilitas itu, pihaknya berharap wartawan bisa mengoptimalkan layanan gratis termasuk untuk menelepon menggunakan media internet.
"Media center yang kami sediakan berkapasitas 2.000 hingga 2.500 wartawan, ini kami peruntukkan bagi wartawan baik dari dalam maupun luar negeri," katanya. Pihaknya sudah melakukan beberapa kali inspeksi termasuk salah satunya bersama Presiden RI untuk memastikan kesiapan Bali sebagai tuan rumah APEC 2013.