REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Menyusul kejadian longsor di daerah aliran sungai (DAS) Bedog, pekan lalu, Pemkab Sleman menyatakan status siaga darurat. Pasalnya, bencana ini telah mengakibatkan pemukiman warga terancam, khususnya lingkup wilayah Dusun Drono, Desa Tridadi.
Pada Selasa (15/1), Bupati Sleman, Sri Purnomo bersama jajarannya melakukan tinjauan ke lokasi tersebut. Longsor yang terjadi di dusun tersebut mengakibatkan dua unit dapur warga yang terbuat dari bahan bambu, hanyut.
Purnomo mengatakan, pihaknya telah instruksikan dinas terkait agar segera memasang bronjong penahan longsor. Dia juga meminta warga ikut serta mengkondisikan pembangunan tersebut di wilayahnya.
“Target ke depan dibangun talud permanen, tapi sementara dipasang bronjong untuk tanggul darurat,” kata Purnomo di sela peninjauan lokasi, Selasa (15/1).
Kejadian longsor akibat luapan Sungai Bedog ini bukan kali pertama. Peristiwa serupa pernah terjadi pada 2011 silam. Karena itu warga mencoba mengirimkan proposal ke pihak Pemerintah Provinsi (pemprov) DIY.
Namun, hingga kini, belum ada tanggapan terkait peyataan di surat tersebut. Padahal Purnomo sendiri menyatakan, tebing sungai tersebut kondisinya cukup membahayakan.
“Jika turun hujan terus-menerus, Sungai Bedog pasti meluap dan mengikis tebing sehingga kembali menimbulkan longsor,” katanya.
Kepala BPBD Sleman, Urip Bahagia mengatakan, menindaklanjuti instruksi Bupati, pihaknya bersama dinas terkait akan segera melakukan pengukuran tebing, agar bronjong yang disediakan dapat sesuai kebutuhan. Kemudian, dalam pengerjaannya, dia meminta masyarakat juga ikutserta membantu pemerintah.