REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU – Sedikitnya delapan nelayan asal Kabupaten Indramayu dilarikan ke RSUD Tegal, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah.
Hal itu terjadi setelah KM Barokah yang mereka tumpangi tenggelam dihantam gelombang di sekitar perairan Tegal.
Dari delapan orang itu, empat di antaranya dilaporkan dalam kondisi kritis. Mereka mengalami dehidrasi setelah tiga hari terombang ambing di tengah laut.
Informasi yang diperoleh di Pos Polair Polda Jawa Barat, Sabtu (12/1), menyebutkan, delapan nelayan itu berangkat melaut dari Indramayu pada Ahad (6/1) lalu. Namun, ketika sedang mencari ikan, KM Barokah yang mereka tumpangi tiba-tiba dihempas gelombang tinggi hingga tenggelam.
Beruntung, delapan orang nelayan tersebut dapat menyelamatkan diri dengan berpegangan pada benda-benda di kapal yang dapat mengapung. Untuk dapat bertahan hidup, mereka terpaksa memakan sampah yang mereka temukan di perairan.
Para nelayan yang seluruhnya warga Indramayu itu akhirnya ditemukan dan diselamatkan oleh para nelayan Tegal pada Jum’at siang (11/1). Namun, saat ditemukan, para korban sudah dalam kondisi lemah dan mengalami dehidrasi.
''Ya, karena tidak ada air bersih, para korban umumnya mengalami dehidrasi,'' kata Basar Polair Polda Jawa Barat, Bripka Suhardjo.
Hingga berita ini diturunkan, kedelapan korban masih menjalani perawatan di rumah sakit. Adapun delapan nelayan itu, yakni Bara, Muhidin, Ahmad, Ina, Ombara, Sukari, Muhtar dan Sanurip. Kasus itu pun ditangani Satuan Polisi Air Polres Tegal.