Sabtu 12 Jan 2013 14:37 WIB

Bisa Nge-twit dari Rutan, Sel Angelina Sondakh Diperiksa

Rep: Bilal Ramadhan/ Red: Karta Raharja Ucu
 Terdakwa Angelina Sondakh menangis usai menjalani sidang putusan kasus korupsi penerimaan suap pengurusan anggaran di Kementerian Pemuda dan Olahraga serta Kementerian Pendidikan Nasional di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (10/1).(Republika/Yasin Habib
Terdakwa Angelina Sondakh menangis usai menjalani sidang putusan kasus korupsi penerimaan suap pengurusan anggaran di Kementerian Pemuda dan Olahraga serta Kementerian Pendidikan Nasional di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (10/1).(Republika/Yasin Habib

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meski berstatus sebagai tahanan, Angelina Sondakh ternyata cukup aktif di jejaring sosial, Twitter.

Pascadivonis 4,5 tahun penjara oleh Majelis Hakim Tipikor, Jumat (11/1), dari balik ruang tahanan Pondok Bambu, Jakarta Timur, Angelina berkicau lewat akun twitter @SondakhAngelina.

Entah bagaimana Angelina bisa berkicau di twitter. Tapi kuat dugaan ia menyimpan dan membawa ponsel pintar ke hotel prodeo.

Merasa kecolongan, pihak Rutan Pondok Bambu melakukan penggeledahan di ruangan sel Angie. "Dengan ada berita dia main Twitter, kamarnya digeledah," kata kuasa hukum Angie, Teuku Nasrullah kepada wartawan, Sabtu (12/1).

Nasrullah menjelaskan penggeledahan itu untuk memastikan jika Angie tidak menyimpan ponsel di dalam ruang sel tahanannya. Padahal, Nasrullah mengklaim akun Twitter milik Angie, @SondakhAngelina telah dibajak orang yang tidak dikenal.

Angie, begitu ia biasa disapa, dikatakan Nasrullah sempat marah-marah kepada petugas Rutan Pondok Bambu yang melakukan penggeledahan. Angie berkelit tidak memiliki ponsel di sel tahanan.

"Petugas rutan cuma bilang dia kan menjalankan SOP (Standar Operasional Prosedur). Ya sudah, jangan dibesar-besarkan lagi," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya akun @SondakhAngelina terus berkicau. Padahal saat ini Angie sudah ditetapkan sebagai terdakwa dan menjadi tahanan Rutan Pondok Bambu terkait kasus korupsi di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, serta Kementerian Pemuda dan Olahraga.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement