REPUBLIKA.CO.ID, Roy Suryo mengaku ketekunan adalah bekal utamanya untuk menjadi sukses. Lahir di Yogyakarta, 18 Juli 1968, Roy terus meniti ilmu hingga bergabung di Universitas Gajah Mada (UGM).
Roy menceritakan, dia menghabiskan masa kuliahnya di UGM untuk meraih gelar sarjana dari Jurusan Ilmu Komunikasi. Kemudian, dia menamatkan pendidikan lanjutannya di Magister Perilaku dan Promosi UGM.
Sekarang, dia terus membina ketertarikan di bidang kepemudaan dan olahraga yang akan dimodifikasi menjadi pompa semangat pada dirinya untuk melaksanakan tugas sebaik-baiknya sebagai menpora.
Cara ini pernah dia jalankan dan menjadi jembatan yang membuatnya kerap dipanggil untuk menguraikan masalah-masalah teknologi informasi dan fotografi. Ulasan Roy tentang isu seperti rekayasa digital foto atau video beberapa kali menghiasi jagat pemberitaan, terutama di kalangan selebritas.
Frekuensi tampilnya dia di media dan pendapatnya sering dinilai tidak sesuai dengan kapasitasnya. Di berbagai forum dunia maya, banyak yang menganggap remeh Roy Suryo.
Selain itu, Roy pun sempat mendapat sorotan miring ketika terlibat perseteruan dengan penumpang pesawat di tahun 2011. Roy tidak menutup mata akan pandangan buruk berbagai pihak itu. Apalagi, saat ini ketika dia sudah menjadi menpora.
Dia menyadari banyak pihak yang meragukan kapasitasnya sebagai ahli. Namun, dia mengaku menanggapi hal itu dengan santai dan selalu berpikir positif.
"Saya tidak begitu memikirkan hal itu, yang penting sekarang bagaimana mengemban tugas yang diamanahkan kepada saya," kata Roy.
Momentum sekarang ada di tangan Roy. Ia harus bisa membuktikan sebagai prajurit bisa melaksanakan tugas menpora dengan baik. Roy mengakui tugasnya berat dan banyak. "Saya memang terbiasa sebagai prajurit, berusaha melaksanakan tugas sebaik mungkin," kata Roy.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
