Jumat 11 Jan 2013 17:38 WIB

PDAM Akui Sulit Tekan Kebocoran Air

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Dyah Ratna Meta Novi
PDAM
PDAM

REPUBLIKA.CO.ID,UNGARAN--Upaya Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Semarang, Tirta Bumi Serasi dalam menekan Non Revenue Water (NRW) atau tingkat kebocoran air belum bisa optimal.

Secara teknis, upaya menekan kebocoran ini masih terkendala oleh kondisi infrastruktur yang kurang mendukung, seperti instalasi pipa yang sudah usang serta akurasi meteran air pelanggan yang terus menurun.

“Karena memang sebagian besar infrastruktur jaringan air ini sudah kuno, peninggalan zaman belanda,” ungkap Kasubbag Humas PDAM Kabupaten Semarang, Wicaksono Suwandi, yang dikonfirmasi wartawan di ungaran, Jumat (11/1).

Wicaksono menyatakan, akibat kondisi infrastruktur yang kurang mendukung upaya PDAM kabupaten Semarang dalam menekan tingkat kebocoran air masih jauh dari angka ideal. Sampai dengan akhir tahun 2012, tingkat kebocoran air masih mencapai kisaran 33 persen, dari total suplai air bersih yang disalurkan.

Idealnya tingkat kebocoran air, kata Wicaksono, hanya 20 persen dari total suplai air. “Tapi kondisi ini masih lebih baik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya,” katanya.

Menurut Wicaksono, sebagai gambaran tingkat kebocoran air PDAM Kabupaten Semarang tahun 2010 masih mencapai kisaran 38 hingga 39 persen. Tahun 2011, tingkat kebocoran air ini menurun hingga kisaran 35 hingga 36 persen.

Saat ini, ujar Wicaksono, pihaknya terus melakukan perbaikan infrastruktur untuk mengurangi angka kebocoran air di Kabupaten Semarang. Secara bertahap pihaknya telah mengganti sejumlah pipa peninggalan zaman Belanda dengan pipa Polyethylene (PE).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement