Jumat 11 Jan 2013 07:55 WIB

Dikepung Banjir, Butuh 10 Jam Lewati Arteri Serang

Sejumlah warga memarkir sepeda motor di Km 59 jalan tol Jakarta - Merak, Cikande, Serang, Banten, Kamis (10/1).
Sejumlah warga memarkir sepeda motor di Km 59 jalan tol Jakarta - Merak, Cikande, Serang, Banten, Kamis (10/1).

REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Pengendara yang melewati jalan arteri Serang membutuhkan waktu lebih dari 10 jam dari gerbang tol Ciujung sampai Balaraja Barat.

"Dari tadi kendaraan tidak bergerak," kata Hartono (35) pengemudi truk tronton yang kendaraannya dialihkan menuju jalan arteri Serang, Jumat.

PT Marga Mandala Sakti mengalihkan seluruh kendaraan ke jalan arteri melalui gerbang tol Ciujung untuk kendaraan dari arah Merak, dan melalui gerbang tol Balaraja Barat untuk kendaraan dari arah Jakarta, setelah sungai Ciujung meluap.

"Kita terpaksa mengalihkan lalulintas karena ketinggian air sudah di atas satu meter serta arusnya sangat deras sehingga membahayakan pengguna jalan," kata Humas PT MMS Rahmatulloh.

Berdasarkan pemantauan ANTARA membutuhkan waktu tempuh lebih dari 10 jam sejak kendaraan masuk gerbang tol Ciujung sampai ke gerbang tol Balaraja Barat.

Bahkan untuk arah sebaliknya (Balaraja - Ciujung) membutuhkan waktu tempuh dua sampai lima jam lebih lama, karena padatnya volume kendaraan.

Kondisi demikian karena di jalan arteri Serang juga tergenang air dampak dari luapan sungai Ciujung hanya saja ketinggiannya masih 30 centimeter, bandingkan dengan banjir di jalan tol yang ketinggian airnya sekitar 1,1 meter - 1,2 meter.

Genangan air sungai Ciujung di jalan arteri dapat dijumpai setelah jembatan yang melintasi sungai Ciujung sampai menjelang terowongan tol.

Akibat genangan tersebut membuat sejumlah kendaraan mogok sehingga menimbulkan kemacetan yang sangat parah di jalan arteri Serang.

Tidak hanya itu disepanjang arteri Serang juga penuh dengan aktivitas kegiatan manusia mengingat di kawasan tersebut banyak berdiri pabrik.

Kondisi demikian masih ditambah dengan keberadaan terminal angkutan umum yang sebagian supirnya tidak disiplin, seperti menaikan menurunkan penumpang bukan pada tempatnya.

Tidak hanya itu di kawasan industri Cikande pengguna kendaraan juga harus memperlambat kendaraannya karena kondisi jalan yang rusak berat.

Seharusnya pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk tidak mengenakan tarif pada Tol Tangerang - Merak terutama dari Merak sampai Cilegon sebagai kompensasi atas tidak berfungsinya jalan tol, begitu juga sebaliknya dari Cikupa - Balaraja sebaiknya tidak dikenakan tarif, kata Hartono yang memilih melanjutkan perjalanan esok pagi.

Terkait penghapusan tarif sebagai kompensasi, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol, Ahmad Gani Gazali mengatakan belum perlu, mengingat masih terdapat jalan arteri sebagai alternatif.

"Kita akan tingkatkan layanan di jalan arteri bersinergi dengan dinas perhubungan dan kepolisian setempat," ujar Ahmad Gani.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement