Rabu 09 Jan 2013 22:40 WIB

PU dan Pemprov DKI Lakukan Kajian Deep Tunnel

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Kementerian Pekerjaan Umum (PU) dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berencana membentuk tim gabungan yang khusus untuk membahas pembangunan "Deep Tunnel" atau Terowongan Multi Fungsi secara teknis.

"Dalam pertemuan tadi, kami sepakat membentuk tim gabungan atau joint team untuk membahas teknis pembangunan terowongan multi fungsi atau deep tunnel," kata Menteri PU Djoko Kirmanto usai bertemu dengan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) di Kantor Kementerian PU, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu.

Menurut Djoko, selain melakukan pembahasan secara teknis, tim tersebut juga dibentuk untuk membahas efektifitas deep tunnel dalam mengatasi permasalahan banjir dan kemacetan di Jakarta.

"Dengan dibentuknya tim khusus ini, nanti kita bisa melihat sejauh mana efektivitas dan kemampuan deep tunnel itu dalam menangani banjir sekaligus macet di ibu kota," ujarnya.

Djoko mengungkapkan proyek pembangunan deep tunnel itu masih harus dikaji lebih lanjut, terutama terkait fungsi mengatasi masalah banjir. Nantinya, lanjut Djoko, tim gabungan itu yang bertugas melakukan kajian tersebut.

"Di samping itu, tim gabungan juga memiliki tugas untuk melakukan kajian terkait besaran biaya yang harus dikeluarkan untuk membangun terowongan multi fungsi itu," tutur Djoko.

Sementara itu, pada kesempatan yang sama, Jokowi menambahkan tim gabungan tersebut dibentuk untuk mempertajam kajian rencana pembangunan deep tunnel.

"Karena pembangunan deep tunnel membutuhkan biaya yang tidak sedikit, maka kajiannya harus dipertajam lagi, misalnya berapa kubik dan titik banjir yang bisa dikurangi," kata Jokowi.

Ia menuturkan tim gabungan tersebut diharapkan dapat segera dibentuk, paling lambat Januari atau Februari 2013.

Deep tunnel sepanjang 22 kilometer itu rencananya akan dibangun membentang dari Jalan MT Haryono hingga Pluit. Terowongan itu akan memiliki diameter 16 meter dan dibangun di bawah tanah dengan kedalaman 40 hingga 60 meter.

Nantinya, deep tunnel memiliki berbagai fungsi, diantaranya sebagai saluran air raksasa pada saat banjir serta sebagai sarana transportasi karena akan dibangun jalan yang dapat dilalui kendaraan di dalam terowongan tersebut.

Biaya yang diperlukan untuk membangun terowongan raksasa tersebut diperkirakan mencapai Rp 16 triliun.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement