REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Memasuki tahun 2013 yang disebut sebagai tahun politik, Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) mulai menyiapkan diri. Terutama menyiapkan kader menjelang Pemilihan Umum Legislatif 2014.
“Kami menargetkan satu kursi dari setiap daerah pemilihan (Dapil). Itu kan target, diharapkan tercapai, kalau tidak yang jelas usaha dulu,” kata Saleh Husein, Sekretaris Fraksi Partai Hanura DPR, Selasa (1/1).
Usai Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Partai Hanura, lanjut Saleh, semua kader sudah diingatkan Ketua Umum Hanura, Wiranto agar semua kader menigkatkan kinerja di setiap Dapil masing-masing. Konsolidasi setiap kader partai, serta organisasi sayap juga diperkuat. Begitu pula semua pengurus di DPP Partai Hanura, agar meningkatkan kosentrasi menyiapkan partai menjelang Pemilu.
Dengan demikian, pada Pemilu 2014 Hanura mencapai hasil yang lebih baik dibanding pemilu sebelumnya. Selain itu, Hanura akan tetap konsisten menjadi salah satu kendaraan politik yang bersih dari korupsi. Meski tidak bisa dipungkiri, menjelang Pemilu 2014 setiap parpol membutuhkan topangan finansial yang tidak sedikit.
“Kami masih mengandalkan iuran anggota dan dana-dana yang diatur bersama bendahara dan Ketua Umum. Tidak ada istilahnya memanfaatkan kader partai yang punya jabatan di pemerintah atau di legislatif,” tuturnya.
Ketua DPP Partai Hanura itu juga meyakinkan bahwa tanpa melakukan tindak pidana korupsi, Hanura bisa tetap eksis dan mendapat kepercayaan rakyat. Karena pemilih bisa menilai kualitas-kualitas kader dan calon pemimpin dari Hanura. “Publik bisa nilai, kader Hanura dinilai cukup bersih,” ujar Saleh.
Sebelumnya Indonesia Corruption Watch (ICW) merilis bahwa PKS bersama Partai Hanura merupakan partai politik yang kadernya paling sedikit terlibat kasus korupsi. Sebaliknya Golkar menjadi "juara umum" parpol dalam praktik korupsi kadernya.