REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Kiamat yang diramalkan suku Maya disebut tidak memiliki landasan ilmiah.
Peneliti astronomi LAPAN, Thomas Djamaludin mengatakan, ramalan suku maya tidak perlu dikhawatirkan. "Itu tidak ada landasan ilmiahnya," ujarnya kepada Republika, Kamis (20/12).
Menurut Thomas, sebuah kekeliruan menyebut kiamat sebagai ramalan suku Maya. "Itu bukan ramalan suku Maya. Itu akhir kalender panjangnya,"katanya.
Suku maya, ujar Thomas, bukan meramalkan kiamat yang ditandai dengan meledaknya matahari tetapi hanya 'meramalkan badai matahari.
"Badai matahari memang dapat terjadi sewaktu-waktu," jelas Thomas.
Badai matahari, ujar Thomas, hal yg biasa terjadi akibat kompleksitas medan magnet matahari yang tampak sebagai bintik matahari.
"Tidak benar jika suku maya mampu meramalkan bahwa matahari akan meledak pada tanggal 21 Desember," katanya