Kamis 20 Dec 2012 15:05 WIB

Penerbangan Perintis Belum Optimal

Rep: Esthi Maharani/ Red: Dewi Mardiani
EE Mangindaan
Foto: Republika/Tahta Aidilla
EE Mangindaan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perhubungan, EE Mangindaan, mengakui penerbangan perintis untuk daerah-daerah terpencil di Indonesia masih kurang optimal. Ia mengatakan dari data pada 2012, pemerintah sudah mengalokasikan subsidi perintis penerbangan senilai sekitar Rp279,2 miliar untuk melayani 130 rute di 19 provinsi.

“Tetapi sejauh ini dalam pelaksanaannya penerbangan perintis memang masih kurang optimal dalam pencapaian target,” katanya. Ia mengatakan hambatan paling utama, yakni pembatalan penerbangan karena factor cuaca atau alam ataupun kerusakan pesawat.

Hal itulah yang seringkali menjadi kendala di lapangan. Padahal, penerbangan ini diharapkan bisa mendukung mobilitas masyarakat di wilayah tertentu yang karena kondisi geografis tidak memungkinkan menggunakan moda lain.

Sementara itu, untuk penerbangan komersil tercatat mengalami peningkatan pesat dibandingkan moda-moda lainnya. Tercatat pada tiga tahun terakhir jumlah penumpang angkutan terus bertambah. Pada 2010 total jumlah penumpang lebih dari 58 juta dengan persentasi pertumbuhan 19,62 persen.

Pada 2011 tercatat jumlah penumpang lebih dari 68 juta dengan prosentase pertumbuhan 17,06 persen. Sedangkan pada 2012, baru pada Oktober saja, sudah mencapai lebih dari 40 juta penumpang. “Peningkatan jumlah penumpang domestik ini diikuti pula dengan penambahan rute penerbangan komersial domestik menjadi berjumlah 249 rute pada 2012 dibandingkan pada 2011 yang hanya 222 rute,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement