Selasa 18 Dec 2012 10:13 WIB

Wah, Warga Pekalongan Tunggak Tagihan Listrik Rp668 juta

kabel listrik (ilustrasi).
Foto: ist
kabel listrik (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, PEKALONGAN-- Tunggakan rekening pelanggan PT Perusahaan Listrik Negara Area Pekalongan, Jawa Tengah, hingga pertengahan Desember 2012 mencapai Rp688 juta lebih, kata Manajer PT PLN Area Pekalongan Kris Cahyono.

"Tunggakan sebesar Rp688 juta itu berada pada 6.953 pelanggan yang tersebar di empat rayon, yaitu Pekalongan Kota, Batang, Wiradesa, dan Kedungwuni Kabupaten Pekalongan," katanya di Pekalongan, Selasa (18/12).

Menurut dia, dari sebanyak 374.318 pelanggan di seluruh wilayah PLN Pekalongan, sebagian besar tunggakan pembayaran tagihan listrik itu berasal dari pelanggan golongan umum.

"Tunggakan pelanggan PLN yang berasal dari golongan umum mencapai sekitar Rp530 juta lebih. Sisanya, tunggakan berasal dari golongan TNI, pemda, non-TNI/instansi, BUMN, dan BUMD," katanya.

Ia mengatakan bahwa tunggakan pelanggan dari golongan umum yang terbesar terjadi di Rayon Batang sebesar Rp353,2 juta (4.756 pelanggan), Rayon Kedungwuni sebesar Rp154,8 juta (1.715 pelanggan), Wiradesa Rp12,8 juta (98 pelanggan), dan Rayon KotaPekalongan sebesar Rp10,5 juta (91 pelanggan).

"Besaran tunggakan itu, nantinya bisa bertambah jika hingga batas akhir pembayaran rekening tanggal 20 masih ada pelanggan yang belum membayar rekening tagihan listrik itu," katanya.

Saat ini, PLN Pekalongan akan terus menekan angka tunggakan sesuai target COP atau hari tunggakan hingga akhir Desember 2012.

Ia berharap pada pelanggan yang masih menunggak pembayaran rekening listrik segera memenuhi kewajibannya sebelum jatuh tempo tanggal 20 setiap bulan, sebagai upaya menghindari pemberian sanksi denda dan pemutusan sambungan listrik dari PLN.

"Sesuai peraturan, para penunggak pembayaran tagihan listrik akan dikenai denda. Kalau masih terlambat satu bulan kami masih memberikan batas toleransi meskipun tak menutup kemungkinan akan dilakukan pemutusan," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement