REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI TIMUR -- Komisioner Komisi Pemilihan Umum Kota Bekasi, Syafrudin, menyanggah kalau rendahnya tingkat partisipasi pemilih pada Pilkada Bekasi kemarin. Menurutnya, terdapat faktor lain yang menyebabkan rendahnya partisipasi pemilih pada Pilkada Kota Bekasi 2012, kemarin.
Menurutnya, permasalahan terjadi akibat dari padatnya jadwal pemilihan umum di Bekasi, hingga faktor kontestannya itu sendiri. Berdasarkan hasil hitung cepat (Quick Count) yang dilansir oleh lembaga survei Citra Publik Indonesi (CPI) dan Lingkaran Surveyor Indonesia (LSI), partisipasi pemilih di Pilkada Kota Bekasi 2012 hanya mencapai 48.81 persen.
Sementara, Indo Survey dan Strategy juga menyatakan partisipasi pemilih sebesar 49 persen. Angka ini jauh dari target yang dicanangkan KPUD Kota Bekasi, yang mencapai 75 sampai 80 persen.
Tudingan banyak mengarah kepada kinerja KPU terkait rendahnya partisipasi pemilih di Kota Bekasi. Hal ini berkaitan dengan aspek sosialisasi Pilkada dan upaya untuk memberikan motivasi kepada pemilih. Namun, Syafrudin menyatakan KPU sudah memaksimalkan pelaksanaan program sosialisasi.
Menurutnya, terdapat faktor lain yang menyebabkan rendahnya minat masyarakat untuk menggunakan hak suaranya. Termasuk, kontestan yang dianggap tidak mampu memimpin Bekasi sehingga tidak bisa menarik minat warga untuk memilih.
“Bisa jadi dari kontestannya sendiri. Atau faktor lain lagi, sejak 2008 kemudian 2009 ada Pileg dan Pilpres. Semua pemilihan ini sangat menguras energi warga Bekasi,” kata Syafrudin kepada Republika, Senin (17/12).
Pada masa mendatang, ujarnya, perubahan pandangan masyarakat harus melibatkan semua pihak, tidak hanya dibebankan pada KPU saja. Antara lain partai politik dan pasangan calon yang nantinya keluar sebagai pemenang Pilkada.
"Banyak warga yang menuntut perubahan yang signifikan setelah Pilkada agar jangan hanya menjadi formalitas politik belaka. Ini adalah tanggung jawab dari partai politik dan program kerja dari pemenang Pilkada, sehingga pada masa mendatang motivasi pemilih akan kembali terbangun,” katanya.
Berdasarkan hasil cepat Indo Survey & Strategi, pasangan Rahmat Effendi-Ahmad Syaikhu (PAS) keluar sebagai peraih suara terbanyak dengan torehan 42,22 persen dari total jumlah pemilih sebanyak 833 ribu jiwa. Namun rencananya KPUD baru akan menetapkan pemenangn Pilkada Kota Bekasi 2012 pada 9 Desember mendatang.