REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mahfud MD bukan termasuk pejabat yang gagap teknologi (gaptek). Di era banyak pejabat tinggi negara memiliki akun twitter, ia tidak ketinggalan mempunyai akun @mohmahfudmd. Jumlah pengikutnya hingga kini mencapai 64 ribu dan terus bertambah.
Mahfud menyadari, kalau dulu jarang menengok akun miliknya, sekarang tidak lagi. Jika sebelumnya hanya berkicau tanpa pernah mempedulikan pengikut yang me-mention-nya, kini ia berusaha membalasnya. “Tidak semua saya balas. Tetapi sapaan salam kadang saya lakukan. Sedikit interaktif jadinya,” katanya kepada ROL, belum lama ini.
Kalau dulu sesempatnya saja membuka twitter, Mahfud mengaku sekarang semakin gemar memainkan twitter. Sehari rata-rata ia lima kali membukanya melalui telepon pintar (smartphone) yang dibawanya. Setiap waktu senggang di pagi hari, istirahat siang, makan siang, seusai sidang, atau pada malam hari, ia menengok akun miliknya. “Saya semakin sering menggunakan twitter.”
Mahfud menyadari, di era perubahan teknologi yang begitu cepat, twitter telah memainkan peranan penting dalam perjalanan sistem demokrasi di Indonesia. Ia menyebut kemenangan Barack Obama juga memanfaatkan pencitraan melalui twitter. Ia juga tahu Wakil Presiden Boediono yang diributkan Pansus bailout Bank Century senilai Rp 6,7 triliun menjelaskan kebijakannya lewat akun twitter miliknya.
Menyadari perubahan zaman itu, ia tidak mau ketinggalan dalam memanfaatkan peran twitter. Apalagi ia menilai adanya twitter bisa menjadi pengawas jalannya birokrasi pemerintahan. “Kalau pers menjadi pilar keempat demokrasi, sekarang muncul yang mempengaruhi perilaku dan opini masyarakat itu adalah twitter yang menjadi pilar kelima demokrasi,” katanya.
Karena semakin aktif memantau linimasa, ia menjadi tahu isu terbaru yang ramai dibicarakan banyak orang. Termasuk dengan akun anonim, @triomacan yang keberadaannya sempat membuat gerah beberapa pihak lantaran mengungkap beberapa kasus korupsi di instansi tertentu.
Meski namanya sering disebut akun anonim kontroversial itu dalam artian positif, namun ia enggan menanggapinya. Bahkan ketika nama Mahfud dipromosikan @triomacan sebagai salah satu kandidat capres ideal, pria berdarah Madura ini tidak menganggapnya serius. “Yang pasti dari info yang dibeberkan ke publik dia (@triomacan) tahu banyak dengan kasus yang terjadi di birokrasi.”