Selasa 11 Dec 2012 14:13 WIB

PKB: Lecehkan Gus Dur, Berarti Lecehkan Negara

Rep: Ira Sasmita/ Red: A.Syalaby Ichsan
Sejumlah warga menggelar acara peringatan 1.000 hari wafatnya KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) di DPP PKB, Jakarta, Rabu (26/9).
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Sejumlah warga menggelar acara peringatan 1.000 hari wafatnya KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) di DPP PKB, Jakarta, Rabu (26/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP PKB Bidang Kepemudaan, Abdul Malik Haramain mengatakan, munculnya soal ujian Madrasah Aliyah di Sukabumi, Jawa Barat melecehkan mantan Presiden RI, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.

Haramain menjelaskan pembuat soal tidak mengerti sejarah. Pembuat soal tersebut, ungkapnya, juga diartikan sebagai pelecehan negara. "Itu pelecehan negara, si pembuat soal tidak mengerti sejarah," kata Malik pada Republika, Selasa (11/12).

Malik mengatakan Kementerian Agama sebagai lembaga yang membidani soal ujian tersebut harus bertanggungjawab. Wakil Kementerian Agama di Jawa Barat, ujarnya,  harus segera menarik dan mencabut soal-soal ujian itu.   

"Segera evaluasi dan lakukan perubahan, tidak hanya soal ujiannya, tapi juga yang buat soal. Soal ujian itu menyesatkan," ungkap Malik. 

Pimpinan cabang Nahdatul Ulama Kabupaten Sukabumi menemukan adanya soal ujian akhir semester Gasal tingkat Madrasah Aliyah yang soalnya dinilai telah melecehkan Gus Dur.

Pelecehan tersebut tertera dalam soal yang dicetak oleh Kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Barat dengan kode MA.A08-XII.3 No. 33 yang mencantumkan pertanyaan penyebab jatuhnya Presiden RI ke empat itu dengan kunci jawaban akibat kasus Brunei Gate dan Bulog Gate

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement