REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pembangunan jalan tol khusus untuk truk pengangkut barang terus diupayakan untuk segera rampung. Soalnya, selama ini, para pengusaha mengeluhkan adanya beban logistik berupa keterbatasan perjalanan akibat kemacetan di ruas tol.
Jalan tol khusus itu dibangun antara Cibitung (Jawa Barat) dan Tanjung Priok (DKI Jakarta). Ruas jalan itu adalah tol Jakarta-Cikampek.
Karenaa itu, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan, terus mendorong penyelesaian ruas tol khusus truk itu. "Selama ini hanya satu kali perjalanan sehari," kepadanya mengenai perjalanan angkutan barang melalui tol. Dia menyampaikannya menjelang acara Geliat Indonesia 2013 bertajuk Meraih Kesempatan dan Mewaspadai Resiko di Wisma Antara, Jakarta, Rabu (5/12).
Dengan adanya tol khusus ini, kata dia, diharapkan intensitas perjalanan truk menjadi meningkat menjadi dua hingga tiga kali. Dahlan menjelaskan, proyek tersebut nantinya tidak akan melalui proses tender. Ada tiga BUMN yang telah ditunjuk untuk mengerjakan proyek tersebut, yakni PT Jasa Marga (Persero), PT Pelabuhan Indonesia II (Persero), dan PT Kawasan Berikat Negara (Persero).
Selain itu, Dahlan menyebut Kementerian BUMN juga menargetkan agar jalan tol lintas Sumatra yang dibangun oleh PT Hutama Karya (Persero) dapat rampung pada akhir 2014. Sebagai gambaran, nilai investasi untuk proyek ini mencapai Rp 6 triliun. "Maret atau April tahun berikutnya sudah bisa dipakai," ujar Dahlan.