REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA –- Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, akan melakuan pergantian pejabat eselon II DKI atau setingkat kepala dinas atau kepala badan. Ditemui usai acara pengarahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, ia menyatakan pergantian itu merupakan hal yang lumrah dan biasa.
“Ya, biasa toh. Sudah dimulai manajemen organisasi, pembenahan personil, ya kecil-kecil dulu sambil kenal orangnya,” katanya, Jumat (30/11). Menurutnya tidak ada yang aneh dengan perubahan tersebut. Ia menilai pergantian itu sebagai permulaan pembenahan SDM PNS di lingkungan DKI Jakarta.
Selain manajemen organisasi, kata Jokowi, pergantian pejabat itu juga untuk menyesuaikan penempatan SDM sesuai dengan kebutuhan unit yang ada. Untuk itu, ia baru akan mengganti beberapa pejabat eselon II, karena sudah memasuki masa pensiun.
“Ya biasa lah, manajemen organisasi diganti, ada yang dipindah dan dimutasi ya itu biasa. Kalau sekarang hanya sedikit kok yang diganti. Baru pemanasan dulu lah,” ujarnya.
Ia juga menilai jajaran birokrasi di dalam pemerintahannya butuh penyegaran untuk peningkatan kualitas kinerja. Tidak tertutup kemungkinan ada pejabat eselon lainnya yang akan dimutasi atau diganti dari jabatannya sekarang. “Pokoknya kita ingin ada refresh. Ini baru pemanasan. Saya ingin melihat semuanya, performa kinerja semuanya,” tegasnya.
Diberitakan, ada sekitar 11 pejabat eselon II di jajaran Pemprov DKI Jakarta telah memasuki masa pensiun. Mereka di antaranya: Sekretaris Daerah (Sekda), Fadjar Panjaitan; Kepala Dinas Kebersihan, Eko Bharuna; Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Sarwo Handayani; Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) DKI, Sukri Bey; dan Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Damkar dan PB) DKI, Paimin Napitupulu.
Selain itu, ada juga Wali Kota Jakarta Barat, Burhanuddin; Wakil Wali Kota Jakarta Barat, Sukarno; Wakil Kepala BPKD, Endang Widjayanti; Deputi Gubernur Bidang Budaya dan Pariwisata, Sukesti Martono; Kepala Dinas Tata Ruang DKI, Agus Subardono; dan Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Effendi Anas.