REPUBLIKA.CO.ID, BALAI KOTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Thahaja Purnama mengaku tidak pernah memegang kajian pembangunan MRT.
“Baru hari ini saya mengetahui kajian-kajian mau diserahkan kepada kami, itu janjinya besok dan belum ditentukan, dari Kemenhub, KAI, dan Bappenas,” ujarnya seusai rapat MRT, Rabu (28/11).
Ahok mengatakan akan melihat kajian dan menangkap semua kajian. Dia mengaku selama ini baru mendengar dari orang. Menurutnya, masing-masing mempunyai dokumen termasuk masyarakat Fatmawati yang mengeluarkan semua dokumen.
Sementara, dia mengaku tidak mengetahui keabsahan dokumen benar atau tidak.
Sedangkan, jika sebelumnya Jokowi dan Ahok sudah mendapatkan dokumen resmi dari Kemenhub dan Bappenas maka apapun yang tetulis dari situ pihaknya bisa mengatakan kajian mana yang asli.
“Jadi bayangkan selama ini, saya pun baru mengetahui, Return of Investment (ROI) yang dikeluarkan PT MRT. Saya panggil MRT sekian lama beliau tidak pernah mengeluarkan data itu tadi,” katanya.
Karena itu, pihaknya mesti mengkaji kembali. Sebab, ada kajian mengatakan bahwa subway tidak bisa melewati Fatmawati karena struktur bangunan bisa roboh. Sehingga, harus layang tapi kalau hasil kajian bisa lewat subway maka akan membuat subway. Sementara, jika kajian dibuat lagi subway bisa lama 2 sampai 3 tahun lagi.