Selasa 27 Nov 2012 19:21 WIB

Inilah Tiga Fokus Utama SBY Jelang Akhir Pemerintahan

Rep: Esthi Maharani/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam rapat kabinet beberapa waktu lalu.
Foto: Republika
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam rapat kabinet beberapa waktu lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Mendekati akhir tahun 2012, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memfokuskan pada tiga isu utama untuk segera diselesaikan. Fokus itu berkaitan dengan tenaga kerja, konflik komunal dan horizontal, serta sengketa pertanahan yang masih kerap terjadi.

Ia meminta para menteri untuk memperhatikan secara serius persoalan tersebut dan ada perubahan di tahun-tahun mendatang. “Kalau tidak ditangani dengan baik, tidak kita kelola dengan langkah yang tepat, bisa mengganggu kehidupan masyarakat, mengganggu capaian ekonomi, dan mengganggu pemenuhan keadilan sosial, dan sebagainya,” katanya saat membuka rapat kabinet paripurna, Selasa (27/11).

Untuk permasalahan tenaga kerja, ia mengaku sudah memberikan arahan dan instruksi kepada menteri terkait. Pemerintah, ujarnya, harus mencarikan solusi dengan kisruh seputar upah minum provinsi.

“Harus kita carikan solusinya, baik untuk para buruh, baik untuk dunia usaha, dan baik bagi negara dan masyarakat,” katanya. Mengenai konflik komunal dan kekerasan horizontal, Presiden SBY menilai hal tersebut tidak bisa dianggap remeh.

Ia menilai keetika rasa aman dan tentram masyarakat terganggu berarti ada yang keliru. Ia sendiri akan mengadakan pertemuan dengan para gubernur, bupati, dan walikota pada Kamis (29/11).

“Saya akan memberikan instruksi langsung pada para gubernur, bupati, walikota dan kemudian jajaran kepolisian, jajaran komando territorial TNI dan unsur ainnya. Instruksi saya menyangkut upaya pencegahan dan penanganan konflik komunal ataupun kekerasan horizontal,” katanya.

“Tiga isu sosial keamanan, ekonomi, dan hukum tadi sangat penting karena selalu ada mata rantai dengan kepentingan yang sangat luas yang muaranya peningkatan kesejahteraan," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement